Rusia menuduh Ukraina menggunakan senjata terlarang, memperingatkan serangan perbatasan

Mobil-mobil terbakar setelah serangan Ukraina di kota Belgorod, Rusia, pada 30 Desember (Foto: Telegram).

Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh "pemerintah Kiev" mengerahkan sejumlah sistem peluncur roket untuk menyerang kota Belgorod pada dini hari tanggal 30 Desember.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, salah satu sistem artileri yang digunakan Ukraina adalah Olkha, yang mampu meluncurkan 12 proyektil berpemandu secara salvo, secara bersamaan mengenai sasaran pada jarak maksimum 70-130 km, tergantung jenisnya. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa roket Olkha dilengkapi dengan hulu ledak klaster.

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa sistem lain yang digunakan oleh Ukraina adalah RM-70 Vampire buatan Ceko, versi peningkatan lebih lanjut dari sistem roket peluncur ganda BM-21 Grad buatan Soviet.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertahanan udara Rusia berhasil mencegat sebagian besar peluru yang diluncurkan Ukraina, tetapi beberapa mengenai kota Belgorod.

Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan, "Jika terkena tembakan langsung peluru artileri Olkha yang dilengkapi amunisi tandan, konsekuensinya akan jauh lebih serius."

Bom tandan telah dilarang oleh lebih dari 110 negara berdasarkan konvensi PBB sejak 2008 karena bahaya yang ditimbulkannya terhadap warga sipil. Penggunaannya di daerah padat penduduk dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan.

Lokasi serangan Ukraina di wilayah Belgorod pada tanggal 30 Desember (Foto: Baza).

Sebelumnya, Kementerian Situasi Darurat Rusia mengatakan bahwa serangan Ukraina di Belgorod menewaskan sedikitnya 14 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai 108 lainnya, termasuk 15 anak-anak.

Video yang dibagikan menunjukkan puing-puing berserakan di jalan dan asap mengepul dari mobil-mobil yang terbakar di pusat kota Belgorod.

"Sampai saat ini, kami memiliki data kerusakan lebih dari 100 mobil. Sebagian besar terbakar. Kerusakan terjadi pada 22 gedung apartemen, banyak bangunan komersial, pusat perbelanjaan, dan pertokoan. Kerusakan terus tercatat," kata Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov.

Militer Rusia menuduh Ukraina berusaha mengalihkan perhatian publik dari kegagalannya di garis depan dan memprovokasi Moskow untuk melakukan serangan balasan serupa.

"Kami menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Rusia hanya menyerang fasilitas dan infrastruktur militer yang terkait langsung dengan fasilitas militer. Kami akan terus bertindak dengan cara ini. Kejahatan ini (serangan terhadap Belgorod) pasti akan dihukum," Kementerian Pertahanan Rusia memperingatkan.

Rusia telah meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 30 Desember setelah serangan Ukraina di Belgorod. Delegasi Rusia juga meminta perwakilan tetap Ceko untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa menghadiri pertemuan tersebut untuk menjelaskan pasokan senjata ke Ukraina yang digunakan dalam serangan tersebut.

Lokasi wilayah Belgorod Rusia (Foto: BBC).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh Inggris berada di balik serangan Ukraina terhadap Belgorod.

"Inggris berada di balik serangan itu karena, bekerja sama dengan Amerika Serikat, memprovokasi otoritas Kiev untuk melakukan tindakan ofensif, dengan pemahaman bahwa serangan balasan Ukraina telah gagal. London, sebagaimana dinyatakan baru-baru ini oleh perwakilan kantor kepresidenan Ukraina, telah melarang otoritas Kiev untuk berunding dengan pihak Rusia, demi meraih kemenangan di medan perang," ujar Zakharova.

"Tanggung jawab atas serangan itu berada di tangan negara-negara Uni Eropa, yang terus memasok senjata ke Kiev, menggunakan bom cluster terhadap warga sipil," tuduh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia.

Belgorod terletak sekitar 30 km dari perbatasan dengan Ukraina. Kota ini telah berulang kali menjadi sasaran serangan yang dituduhkan Rusia kepada Ukraina.

Serangan Ukraina di kota perbatasan Rusia itu terjadi hanya sehari setelah Moskow melancarkan serangan udara terbesarnya terhadap Ukraina. Beberapa situs berita mengatakan ini bisa jadi merupakan respons Kiev terhadap Rusia.

Sekolah, rumah sakit bersalin, pusat perbelanjaan, dan blok apartemen termasuk di antara bangunan yang terkena dampak.

Juru bicara angkatan udara Ukraina Yury Ignat mengatakan itu adalah jumlah rudal yang ditembakkan "rekor" dan "serangan rudal berskala terbesar" sejak awal konflik, tidak termasuk hari-hari pertama pemboman terus-menerus.

Sumber: https://dantri.com.vn/the-gioi/nga-to-ukraine-dung-vu-khi-cam-canh-bao-danh-thep-don-tan-cong-bien-gioi-20231231003409520.htm