Pada tanggal 2 Oktober, Kepala Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Ca Mau menyampaikan bahwa untuk menerapkan pemungutan biaya di lembaga pendidikan negeri secara ketat, sebelum tahun ajaran baru, Dinas telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 2339 tentang penguatan pengelolaan dan pengawasan pemungutan biaya pada awal tahun ajaran 2025-2026. Namun, melalui pemantauan dan masukan dari orang tua, masih terdapat beberapa unit dan sekolah yang belum menerapkan peraturan tersebut dengan baik.
Secara khusus, menurut Pasal 15 Keputusan No. 238/2025/ND-CP, lembaga pendidikan publik tidak diperbolehkan memungut biaya pendidikan untuk anak prasekolah, siswa sekolah dasar, dan siswa program pendidikan umum.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Ca Mau menyampaikan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan dinas-dinas dan instansi terkait guna memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi agar menyampaikan kepada Dewan Rakyat Provinsi agar diterbitkan Resolusi tentang biaya pendidikan prasekolah negeri dan pendidikan umum; besaran dukungan biaya pendidikan bagi anak-anak dan siswa di lembaga pendidikan swasta dan non-negeri; sekaligus menetapkan besaran biaya dan honorarium untuk penyelenggaraan dan dukungan kegiatan pendidikan dan pelatihan di lembaga pendidikan negeri di Provinsi tersebut mulai tahun ajaran 2025-2026, sesuai dengan Keputusan Nomor 238/2025/ND-CP.

Terkait pengumpulan iuran asuransi kesehatan bagi siswa, lembaga pendidikan negeri di provinsi ini harus menyusun rencana untuk mendorong dan memobilisasi orang tua dan siswa agar melakukan pembayaran non-tunai, memastikan 100% siswa berpartisipasi sesuai ketentuan. Pengumpulan iuran asuransi kesehatan dilakukan sesuai dengan instruksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dan dibagi menjadi beberapa angsuran (3 bulan, 6 bulan, 12 bulan), alih-alih sekaligus, guna mengurangi beban keuangan dan berbagi kesulitan dengan orang tua.
Mengenai pendapatan layanan untuk melayani dan mendukung kegiatan pendidikan di lembaga pendidikan publik, Departemen akan memiliki instruksi terperinci setelah Dewan Rakyat Provinsi dan Komite Rakyat mengeluarkan peraturan tentang konten ini.
Dalam konteks keterbatasan anggaran yang belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan belanja operasional, lembaga pendidikan diperbolehkan untuk mendorong dan memobilisasi dana guna mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan. Namun, mobilisasi tersebut harus memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan semangat kesukarelaan organisasi serta individu.
Pendanaan tidak boleh dianggap sebagai prasyarat untuk menyediakan layanan pendidikan dan pelatihan. Pendanaan harus dimobilisasi, dikelola, dan digunakan sesuai dengan prinsip-prinsip publisitas, transparansi, dan sesuai dengan pedoman Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Pimpinan Dinas Pendidikan dan Pelatihan Provinsi DKI Jakarta meminta kepada satuan kerja perangkat daerah dan sekolah untuk melaksanakan secara tegas kewajiban penyampaian informasi publik tentang mutu pendidikan dan pelatihan, syarat dan ketentuan penjaminan mutu, serta penerimaan dan pengeluaran keuangan sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nomor 09 Tahun 2024 tanggal 3 Juni 2024 tentang Keterbukaan Informasi Publik dalam Kegiatan Lembaga Pendidikan pada Sistem Pendidikan Nasional.
Pimpinan lembaga pendidikan harus bertanggung jawab kepada peserta didik dan masyarakat atas pendapatan dan tingkat pemungutan dalam lingkup pengelolaannya; sekaligus tidak boleh membiarkan terjadinya "pungutan biaya berlebihan" pada tahun ajaran 2025-2026.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/nganh-giao-duc-ca-mau-ngan-chan-lam-thu-trong-truong-hoc-post750799.html
Komentar (0)