Program "Hari Vietnam di Luar Negeri 2024" akan berlangsung di Arab Saudi dengan tema "Konvergensi saripati budaya seribu tahun - Tumbuh di era kekayaan dan kemakmuran."
Riyadh, ibu kota Arab Saudi, akan menjadi tujuan berikutnya dari program "Hari Vietnam di Luar Negeri 2024".
Menurut informasi dari Departemen Diplomasi Kebudayaan dan UNESCO (Kementerian Luar Negeri), acara tersebut akan berlangsung pada 13-15 Desember, dengan tema "Konvergensi saripati budaya seribu tahun - Tumbuh di era kekayaan dan kemakmuran."
Ibu Le Thi Hong Van, Direktur Departemen Diplomasi Kebudayaan dan UNESCO, menekankan bahwa acara ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat hubungan dengan Arab Saudi—mitra potensial di Timur Tengah. Melalui nilai-nilai budaya yang mendalam, Vietnam tidak hanya memperluas kerja sama tetapi juga berkontribusi dalam membangun citra negara yang dinamis, kaya identitas, dan berkelas dunia .
Program ini menjanjikan ruang budaya yang dijiwai identitas Vietnam, memadukan warisan tradisional dan nuansa modern secara harmonis. Ini merupakan kesempatan istimewa bagi budaya Vietnam untuk menyebar luas di kawasan Timur Tengah.
Sorotan pertama adalah pameran foto yang merayakan 25 tahun hubungan diplomatik Vietnam-Arab Saudi, yang akan mengulas tonggak penting dalam persahabatan antara kedua negara dan memperkenalkan keindahan alam dan warisan budaya negara berbentuk S tersebut.
Kegiatan seni tradisional seperti pertunjukan melukis Dong Ho, pembuatan patung, dan pameran "Lacquer – Spreading Traditional Colours" akan menciptakan perspektif unik tentang pertukaran budaya. Khususnya, karya-karya lak karya seniman Tran Anh Tuan dan sekelompok mahasiswa internasional, menggambarkan semangat Vietnam dalam arus kreatif global.
Para pengunjung akan menikmati pertunjukan istimewa alat musik tradisional, mulai dari pipa yang merdu, resonansi 2, 36, hingga alunan melodi suling bambu yang dalam. Reka ulang lukisan "Su Nu" ini menggabungkan pertunjukan alat musik dan seni panggung, menjanjikan momen-momen emosional.
Kuliner juga menjadi fokus utama, dengan hidangan Vietnam yang disesuaikan dengan standar halal. Pakar kuliner Nguyen Thuong Quan, Ketua Asosiasi Pelatihan dan Ketenagakerjaan Koki Vietnam (VICA), akan membantu para pengunjung menemukan dan menikmati hidangan tradisional Vietnam yang disiapkan sesuai standar kuliner Islam.
"Menurut standar kuliner halal, orang-orang tidak mengonsumsi daging babi, jadi kami menggantinya dengan ayam dan sapi dalam hidangan kami. Selain itu, orang Arab menyukai masakan yang kaya rasa, jadi kami memberikan perhatian khusus dalam memadukan rempah-rempah yang familiar bagi mereka. Kami berharap dapat mendekatkan masakan Vietnam dengan masyarakat Arab Saudi, tidak hanya melalui rasa tetapi juga melalui kisah di balik setiap hidangan," ujar pakar kuliner Nguyen Thuong Quan.
Oleh karena itu, pho unik dengan saus anggur merah yang dipersembahkan untuk acara ini disiapkan secara khusus untuk menunjukkan perpaduannya dengan kuliner negeri Islam. Dengan bahan-bahan yang menggabungkan adas bintang, kapulaga, dan kayu manis, rempah-rempah yang akrab bagi orang Arab, pho dengan saus anggur merah ini diharapkan dapat menghadirkan cita rasa baru yang familiar bagi para tamu.
[iklan_2]
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/ngay-viet-nam-o-saudi-arabia-quang-ba-tranh-dong-ho-son-mai-to-he-post1001365.vnp






Komentar (0)