Perbedaan antara pengguna iPhone dan pengguna ponsel Android telah banyak diperhatikan di masyarakat. Baru-baru ini, sebuah survei oleh perusahaan riset pasar Consumer Intelligence Research Partners (CIRP) mengungkapkan aspek lain yang selama ini diabaikan.
Oleh karena itu, pengguna iPhone cenderung lebih sering memilih opsi pembayaran cicilan saat membeli produk dibandingkan mereka yang mencari ponsel pintar Android. Laporan CIRP menunjukkan bahwa 55% pembeli iPhone memilih program cicilan, sedangkan angka ini adalah 44% di antara pelanggan Android. Sejalan dengan itu, hanya 38% dan 49% pembeli yang membayar tunai untuk ponsel mereka; sisanya 7% memilih metode pembelian lain.
iPhone lebih mahal daripada harga rata-rata ponsel pintar Android.
Perbedaan harga ini disebabkan oleh berbagai alasan, sebagian karena iPhone umumnya lebih mahal daripada rata-rata, dan sebagian lagi karena program tukar tambah, rencana pembayaran cicilan yang ditawarkan oleh Apple dan operator/dealer, dll.
Sebagai contoh, di AS, operator seluler sering menawarkan paket cicilan tanpa bunga 0% dengan kontrak untuk layanan telekomunikasi mereka. Di Vietnam, AAR (penjual resmi Apple) melakukan hal yang sama. Ini memungkinkan pengguna untuk menghindari pembayaran penuh di muka, bahkan jika hanya sebagian, dengan memilih opsi uang muka 0%. Rencana pembayaran fleksibel ini, yang membagi pembayaran menjadi cicilan bulanan, memberi pengguna lebih banyak kendali atas keuangan mereka.
Dari segi harga, iPhone umumnya jauh lebih mahal daripada ponsel pintar Android di pasaran, meskipun banyak model yang menggunakan sistem operasi Google dibanderol dengan harga terjangkau bagi konsumen rata-rata. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika persentase orang yang membayar penuh untuk ponsel Android selalu lebih tinggi. Model Android yang mahal juga membuat sebagian orang memilih pembayaran secara cicilan.
Tautan sumber






Komentar (0)