Rosalind Franklin lahir di London, Inggris, pada tahun 1920, dari keluarga Yahudi yang kaya. Ayahnya adalah seorang bankir, dan ibunya adalah anggota gerakan hak pilih perempuan Inggris. Sejak usia dini, Franklin menunjukkan minat dan kemampuan luar biasa di bidang sains dan matematika.
Franklin bersekolah di Sekolah St. Paul, sebuah sekolah khusus perempuan yang sangat menekankan sains dan matematika. Ia kemudian melanjutkan ke Newnham College (Universitas Cambridge) dan meraih gelar di bidang Ilmu Pengetahuan Alam pada tahun 1941.
Franklin menerima beasiswa untuk belajar di Laboratoire Central des Services Chimiques de l'Etat di Paris, Prancis. Di sana, ia memfokuskan penelitiannya pada kimia fisik batu bara.
Rosalind Franklin.
Citra sinar-X pertama DNA
Pada tahun 1946, Franklin kembali ke Inggris sebagai rekanan peneliti di King's College London, tempat ia memulai penelitian tentang sinar-X.
Franklin dengan cepat memantapkan dirinya sebagai ahli kristalografi sinar-X yang terampil dan memberikan kontribusi signifikan di bidangnya. Ia mempelajari struktur berbagai molekul organik, termasuk struktur virus mosaik tembakau, virus pertama yang dipelajari menggunakan kristalografi sinar-X.
Pada tahun 1951, Franklin ditugaskan untuk mempelajari struktur DNA—molekul genetik yang membawa instruksi untuk perkembangan dan fungsi semua organisme hidup. Struktur DNA telah menjadi subjek banyak spekulasi, tetapi sifat pastinya masih belum diketahui.
Franklin mempelajari struktur DNA dengan ketelitian dan perhatian yang luar biasa terhadap detail. Ia menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk memurnikan dan menyiapkan sampel untai DNA berkualitas tinggi, yang kemudian ia gunakan untuk kristalografi sinar-X.
"Foto 51" adalah citra sinar-X Rosalind tentang bentuk DNA. Upaya Franklin membuahkan hasil. Ia memperoleh pola difraksi beresolusi tinggi yang memberikan informasi penting tentang struktur molekul DNA.
Foto yang dijuluki Foto 51 atau Foto n°51 tersebut meletakkan dasar untuk menentukan struktur DNA.
Rosalind Franklin menunjukkan kecerdasannya sejak usia dini.
Penghormatan yang terlambat
Pada saat itu, ketika dua ahli biologi lainnya, Francis Crick dan James Watson, mencoba membangun model teoritis DNA tetapi gagal, Franklin menunjukkan kepada mereka fotonya nomor 51 beserta ringkasan penelitiannya yang tidak dipublikasikan.
Pada tahun 1953, dua ilmuwan menerbitkan sebuah makalah tentang struktur heliks ganda DNA yang sebagian besar didasarkan pada data Franklin. Mereka tidak mengakui kontribusi Franklin dalam makalah tersebut, tetapi hanya membuat catatan kaki singkat tentang rujukannya pada materi yang "tidak dipublikasikan".
Karya tersebut membuat Watson dan Crick memperoleh Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1962. Franklin dirampas penghargaannya.
Dalam perjalanan bisnis ke AS, Franklin mendapati dirinya tidak dapat mengenakan gaun karena benjolan besar di perutnya. Ia didiagnosis menderita dua tumor dan harus menjalani operasi.
Bahkan selama perawatan kankernya, Franklin terus berkarya. Ia dan timnya terus memberikan banyak kontribusi, terutama penemuan virus mosaik tembakau dan virus polio.
Pada tahun 1958, ia meninggal dunia di usia 37 tahun akibat bronkitis, karsinoma kulit, dan kanker ovarium. Paparan sinar-X yang sering diyakini menjadi penyebab penyakit-penyakit ini.
Baru dalam beberapa tahun terakhir ini ia diakui sebagai wanita pelopor yang kontribusinya melampaui seksisme dalam sains kontemporer.
Pada tahun 2018, Institut Penelitian Medis Rosalind Franklin, sebuah lembaga penelitian pemerintah Inggris, dinamai menurut namanya.
(Sumber: Vietnamnet/Alam/Britannica)
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
Kemarahan
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)