Regulator industri Tiongkok menemukan bahwa produsen mobil, termasuk BYD dan Chery, mengklaim subsidi kendaraan listrik yang tidak berhak mereka terima selama periode lima tahun, dimulai pada tahun 2016. Total klaim palsu tersebut mencapai lebih dari 864 juta yuan (sekitar $121 juta).
Di antara mereka, Chery, eksportir mobil terbesar Tiongkok, ditemukan telah mencatat subsidi sebesar 240 juta yuan untuk sekitar 8.760 kendaraan listrik dan hibrida yang tidak memenuhi syarat, sementara 143 juta yuan yang terkait dengan sekitar 4.900 kendaraan yang dijual oleh BYD dihapuskan dari pembukuan, menurut hasil awal yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) akhir bulan lalu.
Audit program subsidi kendaraan listrik 2016-2020 diluncurkan di seluruh Tiongkok awal tahun ini. Di Provinsi Henan , Tiongkok, misalnya, sampel 292 kendaraan dengan total biaya terkait sebesar 475 juta yuan telah dinilai, menurut dokumen yang dirilis oleh pemerintah setempat.
Belum jelas apakah perusahaan-perusahaan tersebut harus membayar kembali subsidi yang keliru tersebut. Juga belum jelas apakah pemerintah telah memotong dana tersebut dari pembayaran kepada produsen mobil. Perwakilan BYD dan Chery tidak menanggapi permintaan komentar.
Beijing memperketat cengkeramannya pada industri otomotif, terutama karena perang harga yang telah berlangsung lebih dari dua tahun telah mulai menggerogoti keuntungan di seluruh rantai pasokan dan meningkatkan kekhawatiran bahwa kualitas dan reputasi mobil buatan China dapat rusak.
Menurut dokumen yang dirilis oleh MIIT, beberapa alasan mengapa kendaraan dikecualikan dari daftar kelayakan subsidi meliputi: pabrikan gagal menyediakan data pengoperasian kendaraan, atau jarak tempuh tidak memenuhi persyaratan.
Di bawah tekanan untuk memenuhi target penjualan, perusahaan terkadang menjual mobil baru secara grosir kepada pedagang atau dealer, yang kemudian mendaftarkannya agar perusahaan dapat mencatat penjualan. Mobil-mobil yang hampir baru ini kemudian muncul kembali di pasar mobil bekas sebagai "mobil bekas zero-mile". Kementerian Perdagangan Tiongkok juga telah mengadakan pertemuan untuk mengatasi fenomena ini, dan untuk sementara menangguhkan subsidi konsumen di beberapa daerah untuk menyelidiki apakah dealer melakukan penipuan dalam mendapatkan pengembalian dana.
Tiongkok memiliki program subsidi nasional yang telah berlangsung selama puluhan tahun untuk mempromosikan kendaraan listrik dan hibrida. Program ini dimulai pada awal 2010-an, menawarkan subsidi hingga 60.000 yuan per kendaraan. Subsidi dibayarkan kepada produsen secara bertahap, yang kemudian menurunkan harga eceran bagi konsumen. Namun, sistem ini telah menciptakan celah untuk penipuan. Menurut laporan People's Daily tahun 2016, puluhan perusahaan telah dituduh menghindari subsidi dengan total 9,3 miliar yuan (sekitar $1,3 miliar).
Pemerintah Tiongkok telah melakukan beberapa audit terhadap program subsidi kendaraan listriknya di masa lalu, tetapi dalam skala yang jauh lebih kecil. Audit tahun 2022 hanya memeriksa beberapa produsen mobil dan beberapa ratus mobil. Sebaliknya, audit tahun ini menilai puluhan produsen mobil dan lebih dari 75.000 kendaraan.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/nhieu-hang-oto-trung-quoc-khai-khong-de-nhan-them-tro-cap-post1555551.html
Komentar (0)