Bank Negara mengubah banyak peraturan, dengan tujuan sistem perbankan yang lebih modern dan aman
Pertumbuhan kredit akhir-akhir ini tinggi, mengingat Bank Negara Vietnam (SBV) telah menginstruksikan bank-bank komersial untuk menurunkan suku bunga. Meskipun banyak bank telah merespons secara aktif, beberapa tekanan seperti peningkatan biaya modal, likuiditas lokal yang ketat, dan pertumbuhan kredit yang pesat masih menekan suku bunga.
Memperkuat pengawasan dan transparansi suku bunga
Wakil Gubernur SBV, Pham Thanh Ha, menekankan bahwa menstabilkan suku bunga dan likuiditas merupakan tugas mendesak selama masa pemulihan ekonomi . SBV akan terus mendorong lembaga kredit untuk mengurangi biaya, mengoptimalkan operasional, dan membagi keuntungan guna menurunkan suku bunga pinjaman.
Pada saat yang sama, ia meminta bank-bank untuk mempublikasikan perbedaan antara suku bunga deposito dan suku bunga pinjaman di situs web mereka, dan untuk menyediakan informasi transparan mengenai paket kredit preferensial agar mudah diakses oleh nasabah. Bank Negara juga menginstruksikan unit-unit afiliasinya untuk memperkuat pemantauan perkembangan pasar, mengawasi implementasi kebijakan, dan segera menangani setiap permasalahan yang timbul di daerah.
" Perdana Menteri memberikan perhatian khusus pada kebijakan suku bunga dan menginstruksikan Bank Negara untuk beroperasi secara fleksibel dan stabil guna mendukung pemulihan pertumbuhan, mengendalikan inflasi, dan menciptakan kondisi bagi dunia usaha untuk mengakses kredit dengan lebih mudah," ujar Bapak Ha.
Terkait perkembangan suku bunga, Bapak Pham Chi Quang, Direktur Departemen Kebijakan Moneter (SBV), menginformasikan bahwa likuiditas sistem masih terjamin, dan SBV selalu siap memasok modal melalui pasar antarbank. Namun, masih terdapat beberapa tekanan, seperti masyarakat cenderung menyimpan uang tunai, dan lambatnya arus kas kembali ke sistem. Selain itu, pendapatan anggaran meningkat tajam di akhir kuartal, yang menyebabkan Kas Negara (KBNN) menarik sejumlah besar uang dari sistem, sehingga mengurangi modal yang tersedia.
Untuk mendukung sistem ini, SBV secara aktif bekerja sama dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Keuangan Negara untuk mencari solusi guna mendorong penyaluran investasi publik, sekaligus meningkatkan simpanan Kas Negara di bank-bank umum. Hal ini tidak hanya meningkatkan likuiditas tetapi juga berkontribusi pada peningkatan rasio kecukupan modal (LDR) lembaga-lembaga kredit.
Terkait usulan penggunaan alat tukar mata uang asing, Tn. Quang mengatakan bahwa ini merupakan opsi yang telah dikaji oleh Bank Negara, tetapi pelaksanaannya perlu dilakukan secara hati-hati karena dapat menambah pasokan dong Vietnam, memberikan tekanan pada nilai tukar, dan meningkatkan psikologi dolarisasi.
Mendekati Basel III , meningkatkan konektivitas data
Terkait aktivitas peminjaman, Bank Negara Vietnam sedang meminta pendapat untuk mengubah Surat Edaran 39 setelah menerima banyak masukan dari bank. Survei komprehensif akan dilakukan untuk menilai kesulitan yang dihadapi. Amandemen ini akan mencakup berbagai permasalahan yang muncul, tidak hanya terbatas pada pinjaman elektronik, tetapi juga untuk menyempurnakan kerangka hukum dan mendorong inovasi.
Bapak Quang juga menekankan bahwa poin baru yang penting adalah peningkatan pemanfaatan data untuk meningkatkan kualitas penilaian kredit. Bank Negara Vietnam berkoordinasi dengan Kementerian Keamanan Publik untuk melaksanakan Proyek 06, yang menghubungkan sistem perbankan dengan Basis Data Kependudukan Nasional. Selain itu, berdasarkan Keputusan 94 tentang Fintech, perusahaan pinjaman peer-to-peer (P2P Lending) harus terhubung dan berbagi data dengan Pusat Informasi Kredit Nasional (CIC). Hal ini membantu melengkapi sumber data non-bank, sehingga lembaga kredit dapat menilai kapasitas keuangan nasabah secara lebih akurat.
Menekankan peran keamanan sistem, Tn. Nguyen Duc Long - Direktur Departemen Keamanan Sistem Lembaga Kredit (SBV) mengatakan: Rekomendasi terbaru bank komersial terutama terkait dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) menurut Surat Edaran 22.
"Dalam menjalankan sistem perbankan, tujuan bisnis memang penting, tetapi keamanan harus selalu menjadi prioritas utama. Mempertahankan standar keamanan tidak hanya melindungi setiap lembaga kredit tetapi juga menstabilkan sistem keuangan nasional," tegas Bapak Long.
Menurut Direktur Departemen Keamanan Sistem Lembaga Kredit, Bank Negara Vietnam telah menerbitkan Surat Edaran 14, sebuah peraturan baru tentang rasio kecukupan modal, menggantikan Surat Edaran 41, dengan persyaratan yang lebih ketat, yang mewajibkan bank untuk mematuhinya secara ketat. Bersamaan dengan itu, Bank Negara Vietnam juga sedang meninjau dan merevisi dua indikator penting dalam Basel III: rasio LDR yang baru dan rasio pendanaan stabil bersih (NSFR).
Dengan orientasi ini, Bank Negara akan lebih ketat mengelola penggunaan modal jangka pendek untuk pinjaman jangka panjang atau ketergantungan yang berlebihan pada modal pasar. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko dan meningkatkan ketahanan sistem terhadap fluktuasi global. Namun, Bank Negara juga menetapkan perlunya peta jalan yang tepat untuk menghindari gangguan pada sistem. Surat edaran yang direvisi akan diperhitungkan dengan cermat untuk memastikan keamanan dan mendukung pertumbuhan kredit yang efektif," tegas Bapak Long.
Tuan Minh
Sumber: https://baochinhphu.vn/nhnn-cac-thong-tu-sua-doi-se-duoc-tinh-toan-ky-de-ho-tro-tang-truong-tin-dung-hieu-qua-102250805224131575.htm
Komentar (0)