Menurut badan penyusun, rancangan Surat Edaran ini mewarisi ketentuan-ketentuan Surat Edaran 33/2015 yang masih relevan, sekaligus menambahkan banyak konten baru agar konsisten dengan Undang-Undang Lembaga Perkreditan 2024 dan peraturan yang berlaku bagi semua jenis lembaga perkreditan. Salah satu poin penting adalah penambahan peraturan tentang sistem teknologi informasi, yang mewajibkan lembaga keuangan mikro untuk memiliki infrastruktur teknologi informasi yang memenuhi persyaratan penyimpanan, pemantauan, manajemen risiko, dan pelaporan berkala kepada Bank Negara.
Selain itu, Rancangan Undang-Undang ini juga memberikan peraturan yang lebih rinci tentang proses penerbitan dan peninjauan peraturan internal, termasuk pengelolaan rasio kecukupan modal minimum, pengelolaan likuiditas, dan pemberian kredit kepada penilai dan pemberi persetujuan kredit. Lembaga keuangan mikro wajib meninjau dan memperbarui peraturan internal secara berkala setidaknya setahun sekali, dan menyerahkannya kepada Bank Negara dalam waktu 10 hari sejak penerbitan atau amandemen.
![]() |
| Rancangan Surat Edaran yang mengatur pembatasan dan rasio keamanan dalam operasional lembaga keuangan mikro |
Salah satu poin penting baru dalam Rancangan Undang-Undang ini adalah penambahan ketentuan mengenai nilai aktual modal dasar dan langkah-langkah penanganan ketika modal dasar turun di bawah batas modal yang sah. Oleh karena itu, lembaga keuangan mikro wajib melakukan penilaian mandiri atas nilai aktual modal dasar (termasuk modal dasar, akumulasi laba yang belum dibagikan, dikurangi akumulasi kerugian) dan melaporkannya secara berkala kepada Bank Negara. Jika modal dasar turun di bawah batas modal yang sah, lembaga tersebut wajib menyusun rencana perbaikan dalam waktu 30 hari, dan Bank Negara berhak melakukan tindakan inspeksi dan pemeriksaan, bahkan intervensi dini atau restrukturisasi sesuai ketentuan hukum.
Konten baru lainnya adalah tentang manajemen, yaitu untuk memperjelas fungsi antar unit di Bank Negara. Oleh karena itu, Departemen Manajemen dan Pengawasan Lembaga Kredit akan menjadi titik fokus untuk menerima laporan, memantau penerapan rasio keamanan, dan mengajukan kepada Gubernur untuk keputusan tentang langkah-langkah penanganan ketika modal dasar menurun; sementara Inspektorat Bank Negara bertanggung jawab untuk memeriksa, memeriksa, menangani pelanggaran, dan memberikan informasi kepada Departemen untuk disintesis dan dilaporkan.
Rancangan Undang-Undang ini mempertahankan peraturan tentang rasio kecukupan modal minimum lembaga keuangan mikro pada 10%. Komponen modal ekuitas dan metode penentuan aset "Risiko" dijelaskan secara rinci dalam tiga lampiran terlampir, dan disusun berdasarkan konsistensi dengan metode penentuan dalam Surat Edaran 22/2019/TT-NHNN. Rasio solvabilitas minimum sebesar 20%, rumus perhitungan, dan metode penentuan komponen-komponennya dijelaskan dalam Lampiran III Rancangan Undang-Undang ini; sekaligus melengkapi konsep dan cara menangani kasus-kasus di mana lembaga berisiko insolvensi atau benar-benar insolvensi.
Sumber: https://thoibaonganhang.vn/nhnn-du-thao-thong-tu-moi-quy-dinh-ty-le-bao-dam-an-toan-trong-hoat-dong-to-chuc-tai-chinh-vi-mo-172984.html







Komentar (0)