N LIMA ROH DI TENGAH LAUT
Menurut studi geologi, kawah di Ly Son mulai terbentuk sekitar 25-30 juta tahun yang lalu. Sekitar 10.000 tahun yang lalu, letusan basal yang dahsyat menciptakan medan unik dengan total 10 kawah, yang tersebar di antaranya 6 kawah di Pulau Besar, 1 kawah di Pulau Kecil, dan 3 kawah di dasar laut. Seiring waktu, gunung berapi purba tersebut punah tetapi meninggalkan jejak yang spektakuler, menjadikan Ly Son salah satu pulau dengan lanskap dan nilai geologis paling unik di Vietnam.

Tebing menjulang di Pulau Ly Son
FOTO: PHAM ANH
Dalam sebuah seminar geologi dan budaya terkait Sa Huynh dan Ly Son, Dr. Pham Thi Ninh (Asosiasi Arkeologi Vietnam) mengatakan bahwa geologi dan topografi Pulau Ly Son sebagian besar terbentuk dari letusan basal purba. Yang paling menonjol adalah 5 kawah gunung berapi di Pulau Besar: Hon Tai, Hon Tien, Hon Soi, Hon Vung, dan Thoi Loi. Bersama dengan Hon Dun di Pulau Kecil, masyarakat dan arkeolog menyebut 5 gunung di Pulau Besar "ngu linh" atau "ngu son", masing-masing pulau memiliki nuansa dan semangatnya sendiri, layaknya roh penjaga pulau di tengah lautan.
Menjejakkan kaki di Puncak Thoi Loi, puncak tertinggi pulau ini (sekitar 149 m di atas permukaan laut), merupakan pengalaman yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Ly Son. Di pagi hari, sinar matahari pertama menyentuh tebing basal hitam legam, memantul di laut biru kehijauan, menciptakan pemandangan berkilauan bak negeri mimpi. Saat matahari terbit, angin laut membelai perbukitan berumput dan hutan, membuat seluruh puncak gunung berkilauan dengan warna kuning hangat.
Terletak di kawah gunung berapi purba, danau air tawar Thoi Loi bagaikan "harta karun" berharga di antara pulau berbatu. Permukaan danau beriak, berkilau keemasan bagai kristal yang mengapung, lembut dan cemerlang.

Pulau Ly Son sangat indah
FOTO: HUU THU
Puncak Thoi Loi masih melestarikan hutan purba yang dulunya dilindungi dengan ketat. Di dalam gunung terdapat sebuah gua batu besar, tempat orang-orang membangun sebuah kuil untuk memuja Buddha, yang disebut Thien Khong Thach Tu, tersembunyi di antara langit dan awan, di antara tebing-tebing yang curam.
Di sebelah timur Pulau Ly Son terdapat Hang Cau, tempat laut dan pegunungan menyatu membentuk tebing-tebing spiral, dengan pola-pola batuan unik bak tangan langit dan bumi. Pilar-pilar batu yang menjulang tinggi, dengan permukaannya yang terkikis oleh angin dan ombak, menggambarkan lukisan abstrak yang megah.
Bapak Nguyen Xuan Nam (Institut Geologi dan Sumber Daya Mineral) mengatakan bahwa Ly Son merupakan khazanah geomorfologi yang berharga, tidak hanya bernilai nasional tetapi juga warisan geologi internasional. Formasi topografi yang langka seperti dasar laut yang tererosi, gua laut, jembatan batu alam... semuanya merupakan bukti nyata aktivitas vulkanik selama jutaan tahun.

Hon Thoi Loi adalah bongkahan batu tertinggi di pulau Ly Son.
FOTO: PHAM ANH
Di atas fondasi geologis yang unik tersebut, Pulau Ly Son masih menyimpan banyak peninggalan prasejarah dan jejak sejarah yang berkaitan dengan budaya Sa Huynh, budaya kepulauan, dan armada Hoang Sa yang heroik. Semua elemen ini berpadu menciptakan warisan budaya dan geologis Asia Tenggara yang unik.
GUNUNG L SON DALAM LEGENDA MASYARAKAT KOR
Ly Son juga hadir dalam budaya rakyat suku Kor, penduduk Quang Ngai bagian barat. Bagi suku Kor, Ly Son disebut Dak Ta Ly. Menurut legenda, pulau ini dulunya merupakan bagian dari desa Ta Ly di pegunungan Ca Dam, yang kemudian tersapu ke laut oleh banjir besar.

Tebing di Hang Cau, Pulau Ly Son
FOTO: PHAM ANH
Lempengan batu yang tersisa di Sungai Rabua dan perbukitan bergelombang di sebelah barat Distrik Tra Bong merupakan bukti pertempuran sengit antara dewa dan manusia di masa lalu.
Menurut peneliti budaya Cao Chu, kisah ini kemungkinan berawal dari banjir besar di masa lalu. Anekdot ini tidak hanya menjelaskan keraguan masyarakat Kor saat melaksanakan upacara memohon hujan, tetapi juga turut menjelaskan asal usul budaya dan masyarakat di Pulau Ly Son.

Tebing cekung dan cembung disebabkan oleh formasi geologi di Pulau Ly Son.
FOTO: PHAM ANH
Kini, berdiri di tengah lautan dan langit Ly Son, tempat bebatuan, api, air, dan legenda bertemu, orang-orang tak hanya merasakan keindahan yang agung, tetapi juga melihat kedalaman budaya yang terpancar dari gunung purba tersebut. Sebuah museum hidup di tengah lautan, tempat alam, legenda, dan jiwa manusia menyatu. (lanjutan)
Source: https://thanhnien.vn/nhung-tuyet-tac-thien-nhien-dao-ly-son-bao-tang-song-giua-trung-khoi-185250524194638252.htm






Komentar (0)