Jumlah apoteker dengan gelar universitas yang dilatih oleh Universitas Farmasi Hanoi mencapai lebih dari 50% dari jumlah total apoteker secara nasional, jumlah apoteker dengan gelar pascasarjana mencapai lebih dari 80% dari jumlah total apoteker secara nasional.
Hingga kini, Universitas Farmasi Hanoi telah menempuh 110 tahun pendidikan di bidang farmasi (1914-2024). Selama kurun waktu tersebut, sekolah ini telah mencetak puluhan ribu sumber daya manusia berkualitas tinggi, dengan 94% lulusannya telah bekerja di bidangnya masing-masing.
Jumlah apoteker dengan gelar universitas yang dilatih oleh Universitas Farmasi Hanoi mencapai lebih dari 50% dari jumlah total apoteker secara nasional, khususnya jumlah apoteker dengan gelar pascasarjana mencapai lebih dari 80% dari jumlah total apoteker secara nasional.
Menghadiri perayaan ulang tahun berdirinya Universitas Farmasi Hanoi, Menteri Kesehatan Dao Hong Lan menilai, untuk mencapai tujuan menjadikan industri farmasi Vietnam sebagai industri ujung tombak, mengembangkan sosial ekonomi negara, di samping solusi profesional dan teknis, sekolah memerlukan solusi yang sangat penting, yaitu fokus pada penelitian ilmiah dan pelatihan sumber daya manusia berkualitas tinggi untuk industri farmasi.
"Pihak yang akan melaksanakan tugas ini tidak lain adalah universitas kedokteran dan farmasi di seluruh negeri. Khususnya, Universitas Farmasi Hanoi akan menjadi salah satu institusi terkemuka di negara ini yang berfokus pada pelaksanaan tugas penting ini," tegas Menteri.
Menurut Menteri Kesehatan, industri farmasi di negara kita akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang relatif kuat, dengan nilai pasar farmasi mencapai angka 7 miliar USD.
Selain itu, industri farmasi memiliki sistem 180 fasilitas impor farmasi, 238 unit produksi farmasi yang memenuhi standar GMP, lebih dari 5.100 unit grosir farmasi, lebih dari 65.000 fasilitas ritel farmasi di seluruh negeri, dan rasio apoteker per 10.000 orang memenuhi target yang ditetapkan.
Namun, menurut Menteri, untuk bergerak menuju solusi bagi pengembangan industri farmasi di masa mendatang, perguruan tinggi kedokteran dan farmasi perlu menyediakan sumber daya manusia yang memadai untuk memenuhi kebutuhan penelitian, produksi, dan praktik kefarmasian di seluruh negeri.
Prof. Dr. Nguyen Hai Nam, Rektor Universitas Farmasi Hanoi, mengatakan bahwa dari sumber daya awal, sekolah tersebut hanya memiliki 37 dosen, 9 departemen khusus, dan 500 mahasiswa yang hanya mempelajari satu jurusan: farmasi.
Hingga kini, sekolah ini memiliki 400 dosen, 8 departemen khusus, 1 institut teknologi farmasi nasional, 1 pusat informasi nasional dan hampir 6.000 mahasiswa yang mempelajari 4 jurusan pelatihan sarjana, 7 jurusan pelatihan magister, 7 jurusan pelatihan doktoral, 2 jurusan pelatihan khusus 1 dan 2.
Tujuan masa depan sekolah ini adalah berkembang menjadi universitas multidisiplin yang berorientasi pada penelitian, dipadukan dengan praktik profesional. Dari sana, sekolah ini akan menjadi pusat pelatihan berkualitas tinggi, pusat bergengsi untuk ilmu pengetahuan dan teknologi, serta transfer penelitian di negara ini dan kawasan ini.
[iklan_2]
Sumber: https://dansinh.dantri.com.vn/nhan-luc/noi-dao-tao-ra-hon-50-nhan-luc-cua-nganh-duoc-20241115195231296.htm
Komentar (0)