Pagi-pagi sekali, ketika kabut masih menyelimuti lereng bukit, deretan rumah kaca berteknologi tinggi tampak bagai balok kristal di tengah bukit hijau. Di dalamnya, ribuan bunga krisan bermekaran penuh vitalitas, memenuhi ruangan dengan warna putih. Di tengah taman itu, seorang gadis muda bernama Nguyen Thi Bao Nhi (lahir 2001) dengan tekun memeriksa setiap nosel kabut, setiap sensor suhu, dengan cermat mengamati setiap cabang bunga seolah-olah sedang merawat anak-anak spiritualnya sendiri.

Tak banyak yang menyangka bahwa di tengah pedesaan yang keras ini, terdapat lahan perkebunan bunga seluas beberapa hektar, yang memasok ratusan ribu tangkai bunga ke berbagai provinsi dan kota, serta mengekspornya ke India, Korea, dan Jepang. Di balik sosok teladan itu, tersimpan seorang gadis kecil namun penuh tekad, yang setiap hari mengubah hasrat dan pengetahuannya menjadi kenyataan gemilang di pegunungan dan hutan Dam Rong.
Terlahir dalam keluarga yang bergelut dengan pertanian, Bao Nhi segera memahami kesulitan yang dihadapi orang tua dan sesama penduduk desa, dan selalu berjuang mencari arah baru untuk tanaman lokal. Ayahnya, Direktur Koperasi Produksi Pertanian Da K'Nang, selalu berjuang mencari arah baru untuk pertanian di tanah yang sulit ini.

Pada tahun 2023, setelah lulus dari Departemen Perlindungan Tanaman Universitas Pertanian dan Kehutanan Kota Ho Chi Minh , alih-alih tinggal, Bao Nhi memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya dan bergabung dengan keluarganya dalam mengembangkan pertanian berteknologi tinggi.
Setelah sekian lama berkarya di bidang sayur dan buah dengan teknologi tinggi, Koperasi ini dengan berani mulai bereksperimen dengan budidaya krisan. Dam Rong 1 beriklim sejuk dan tanahnya subur, cocok untuk menanam bunga. Krisan didatangkan dari Malaysia untuk keperluan kultur jaringan dan percobaan penanaman.

Awalnya, segalanya tidak mudah: tanaman itu sulit beradaptasi, rentan terhadap penyakit jamur, dan biaya investasinya jauh lebih tinggi daripada krisan tradisional. Namun, ketekunan dan pengetahuan sistematislah yang membantu gadis muda itu perlahan menaklukkan bunga "sulit" ini.
Menerapkan ilmu yang ia pelajari di bidang pertanian, Bao Nhi dengan tekun meneliti dan mempelajari berbagai teknik untuk diterapkan dalam pertanian. Berkat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi irigasi, dan perawatan otomatis, sejak mengambil alih bisnis keluarga, gadis muda ini telah membantu meningkatkan hasil panen bunga dan sayuran sebesar 30-40% dibandingkan sebelumnya.
"Krisan adalah tanaman yang sulit ditanam dan mahal, sehingga membutuhkan teknik perawatan dan investasi yang tinggi. Setelah banyak kegagalan, saya perlahan-lahan mendapatkan pengalaman untuk membantu membatasi penyakit jamur dan menghasilkan bunga yang besar, bulat, dan berkualitas tinggi," ujar Bao Nhi.

Saat ini, gadis muda ini bertanggung jawab atas teknis, manajemen, dan perawatan rumah kaca seluas 5 hektar yang khusus ditanami dan diperbanyak dengan krisan, serta lebih dari 10 hektar tomat dan paprika. Setelah 4 bulan penanaman, krisan dapat dipasarkan dalam jumlah 250-300.000 cabang/batch dengan harga berkisar antara 10-20.000 VND/cabang.
Bunga didistribusikan ke seluruh provinsi dan kota, serta diekspor ke berbagai pasar yang diminati. Model ini berkontribusi dalam menyediakan lapangan kerja tetap bagi 50 pekerja lokal, dengan pendapatan sekitar 7 juta VND/orang/bulan.
Sebagai pelopor dalam transformasi struktur tanaman dan penerapan teknologi tinggi dalam produksi, gadis muda Bao Nhi telah berkontribusi dalam membuka arah baru dalam pembangunan pertanian di daerah tersebut. Krisan putih di lahan yang sulit tidak hanya membawa nilai ekonomi, tetapi juga melambangkan tekad dan aspirasi untuk bangkit dari generasi muda pedesaan masa kini, mereka yang berani berpikir, berani bertindak, berani kembali menabur harapan di tanah air mereka.

Bapak Pham Van Duong, Sekretaris Persatuan Pemuda Kelurahan Dam Rong 1, berkomentar: "Bao Nhi adalah contoh nyata dari pemuda Dam Rong 1 yang berani memulai usaha, membangun karier, berpikir, bertindak, dan mampu bangkit dengan pengetahuan. Beliau bukan hanya pelopor dalam penerapan teknologi tinggi dalam produksi, yang membawa efisiensi ekonomi bagi keluarga dan masyarakatnya, tetapi juga selalu aktif dalam kegiatan sosial dan kerelawanan."
Bao Nhi juga secara rutin berpartisipasi dalam kegiatan Persatuan Pemuda, membimbing dan mendukung pemuda setempat dalam teknik bertani, dan secara aktif mendukung dan menyelenggarakan kegiatan amal di daerah tersebut.
Sumber: https://baolamdong.vn/nu-ky-su-tre-dam-rong-1-dam-me-nong-nghiep-cong-nghe-cao-395570.html
Komentar (0)