Pada tanggal 19 September, Rumah Sakit Anak Thanh Hoa menginformasikan bahwa seorang pasien perempuan berusia 15 tahun, yang tinggal di distrik Quang Xuong, dengan penyakit Whitmore meninggal setelah lebih dari 2 minggu perawatan.
Keluarga pasien mengatakan bahwa dari tanggal 22 hingga 30 Agustus, pasien mengalami gejala sakit tenggorokan, batuk, demam tinggi, banyak minum air, dan berat badan turun 7 kg dalam 10 hari. Pasien membeli obat untuk berobat sendiri di rumah tetapi tidak kunjung membaik.
Siswi penderita penyakit Whitmore meninggal setelah menjalani perawatan intensif
Pada 11 September, pasien dibawa ke klinik swasta setempat untuk pemeriksaan dan resep obat, tetapi kondisinya tidak membaik. Kondisinya memburuk dengan gejala kelelahan, demam tinggi, dan nafsu makan menurun.
Pasien kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pusat 71 (Thanh Hoa) untuk pemeriksaan dan perawatan karena demam intermiten, suhu tubuh berfluktuasi antara 39 dan 40 derajat Celcius, dan kelelahan. Di sana, pasien menjalani pemeriksaan dasar, gula darah tinggi, inkontinensia, dan 2 kali kejang, masing-masing berlangsung 5-10 menit. Setelah 2 hari perawatan, pasien dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Thanh Hoa dalam kondisi gagal napas, denyut nadi cepat, tekanan darah rendah, sianosis, koma, dan kondisi kritis.
Hasil tes menunjukkan bahwa mahasiswi tersebut terinfeksi bakteri Brukholderia pseudomallei, penyebab penyakit Whitmore. Selain bakteri tersebut, mahasiswi tersebut juga menderita diabetes dan obesitas. Meskipun telah menjalani perawatan intensif, ventilasi mekanis, dan dialisis, kesehatannya tidak kunjung membaik. Kondisi pasien memburuk dan ia meninggal dunia pada sore hari tanggal 17 September.
Whitmore (juga dikenal sebagai Melioidosis) adalah infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri Burkholderia Pseudomallei. Bakteri B. pseudomallei hidup di tanah dan air yang terkontaminasi dan masuk ke dalam tubuh terutama melalui luka terbuka pada kulit.
Whitmore tidak menyebabkan epidemi, tetapi penyakit ini seringkali berkembang secara parah, dengan tingkat kematian yang tinggi, terutama pada subjek berisiko tinggi. Kondisi sanitasi lingkungan yang terkontaminasi akan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang.
Penyakit ini memiliki manifestasi klinis yang sangat beragam, sulit didiagnosis dan dapat berakibat fatal jika tidak dideteksi dan diobati dengan segera, terutama pada orang dengan penyakit yang mendasarinya seperti diabetes, hati, ginjal, penyakit paru-paru kronis, defisiensi imun...
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)