Negara mana yang beternak babi terbanyak di dunia? Orang-orang di sini makan daging babi 5 kali lebih banyak daripada di AS.

Menurut data terbaru, Tiongkok telah kembali ke posisinya sebagai produsen daging babi terkemuka dunia pada tahun 2024, menyumbang 46% dari total produksi daging babi global, melampaui AS dan Spanyol.

Setelah penurunan tajam jumlah babi akibat demam babi Afrika, Tiongkok telah memulihkan kapasitas produksi melalui pembangunan kembali peternakan yang cepat. Produksi daging babi Tiongkok diperkirakan akan mencapai 56,8 juta ton pada tahun 2024, mendekati rekor yang dicapai pada tahun 2014.

AS dan Spanyol akan menempati posisi kedua dan ketiga, dengan masing-masing 12,7 juta ton dan 4,8 juta ton, diikuti oleh Brasil, Jerman, dan Rusia.

Tiongkok juga merupakan konsumen daging babi terbesar di dunia, mengonsumsi daging babi lima kali lebih banyak setiap tahunnya dibandingkan orang Amerika.

Meskipun menjadi produsen babi terbesar di dunia, Tiongkok masih harus mengimpor sekitar 1,9-2 juta ton daging babi setiap tahun. Pemasok utama daging babi ke Tiongkok adalah Spanyol, Brasil, Denmark, Belanda, Kanada, dan Amerika Serikat.

Di sebuah toko daging babi di Kota Guiyang, konsumen memindai kode batang dengan ponsel mereka untuk mencari informasi produk. Foto: THX.

Pada Februari 2025, harga babi hidup di Tiongkok terus berfluktuasi. Khususnya, harga babi hidup di pasar dengan populasi satu miliar jiwa ini turun 3,4% menjadi 15,2 yuan/kg (setara dengan 53.200 VND/kg) pada 22 Februari, tetapi pulih kembali menjadi lebih dari 16 yuan/kg (setara dengan 56.000 VND/kg) pada akhir bulan.

Secara keseluruhan, harga babi hidup naik 5,5% menjadi 16,6 yuan/kg (setara dengan 58.100 VND/kg) dibandingkan bulan sebelumnya.

Selama 10 tahun terakhir, negara-negara yang terus mengalami peningkatan produksi daging babi antara lain Spanyol (naik 34,4%), Brasil (naik 32,2%), dan AS (naik 22,3%). Sebaliknya, produksi daging babi di Jerman menurun sebesar 23,2% dan Polandia sebesar 12%.

10 negara penghasil daging babi teratas menyumbang lebih dari 75% total produksi daging babi global.

Menurut USDA , pertumbuhan produksi daging babi diperkirakan akan rendah hingga tahun 2025. Pasokan daging babi global kemungkinan akan tetap stabil, dengan pertumbuhan tahunan di bawah 1%. Sementara itu, permintaan daging babi diperkirakan akan meningkat di Amerika Utara dan Brasil, di mana pasokan daging sapi sedang terbatas.

Eropa mungkin mengalami kenaikan harga musiman, sementara Asia mengalami volatilitas harga, dengan tekanan ke bawah di Tiongkok dan Korea Selatan, tetapi kenaikan harga yang kuat di Jepang dan Asia Tenggara.

Menurut laporan Departemen Peternakan (sekarang Departemen Peternakan dan Kedokteran Hewan), mengutip data dari Departemen Pertanian AS, pada tahun 2021, 2022 dan 2023, Vietnam menduduki peringkat ke-6 di antara negara-negara dengan pangsa pasar produksi daging babi tertinggi di dunia, masing-masing menyumbang 2,4% (2021), 2,5% (2022) dan 3% (2023) dari total produksi daging babi global.

Di antara 10 negara konsumen daging babi terbesar di dunia, Vietnam menempati peringkat ke-6 dengan rasio konsumsi/produksi daging babi sebesar 105,4% (produksi daging babi dalam negeri hanya memenuhi 95% permintaan konsumsi daging babi).

Menurut data dari Kantor Statistik Umum, dalam kurun waktu 2019 - 2023, struktur peternakan negara kita adalah sebagai berikut: peternakan babi menyumbang 60 - 64%; unggas 28 - 29% (di antaranya, ayam berwarna 11%, ayam putih 11%, angsa, bebek 7%) dan sisanya adalah kerbau, sapi, kambing, domba (menyumbang 9%).

Sementara itu, dalam struktur produksi daging dunia pada tahun 2022, daging babi menyumbang 41%, daging unggas 37%, dan daging kerbau serta sapi (22%). Dengan demikian, struktur daging babi Vietnam sekitar 20% lebih tinggi daripada rata-rata dunia.

Sumber: https://danviet.vn/nuoc-nao-nuoi-lon-nhieu-nhat-the-gioi-nguoi-dan-o-day-an-thit-lon-nhieu-gap-5-lan-o-my-20250312155954864.htm