Bapak Truong Thai Long dengan model budidaya katak yang dipadukan dengan budidaya ikan gabus.
Sekembalinya ke kampung halaman setelah menyelesaikan wajib militer, Bapak Long memupuk ide untuk memulai usaha guna meningkatkan perekonomian keluarganya. Pada tahun 2021, beliau memobilisasi empat anggota veteran untuk mendirikan Koperasi "Budidaya Kodok dan Patin" di Dusun Lang Ham A, dan mulai beternak 10.000 ekor kodok dan benih ikan. Di awal-awal berdirinya, Koperasi tersebut menghadapi banyak kendala modal dan teknis. Tanpa gentar, Bapak Long secara proaktif mengunjungi model-model di provinsi lain, mempelajari teknik-tekniknya... untuk diterapkan secara tepat pada kondisi setempat.
Setelah 1 tahun ketekunan, model ini membuahkan hasil yang tak terduga. Kodok yang dipelihara selama sekitar 3-4 bulan dapat dijual dengan berat 200-250g/ekor, dengan pembelian yang stabil dari pedagang. Ikan lele akan mencapai ukuran komersial setelah 6-8 bulan (sekitar 150-200g/ekor), dengan harga jual yang baik. Setelah 1 tahun, koperasi memperoleh keuntungan sebesar 225 juta VND. Setelah dikurangi biaya-biaya, setiap anggota memperoleh keuntungan rata-rata lebih dari 52 juta VND. Ini merupakan hasil positif yang memotivasi anggota untuk terus menjalankan model ini.
Pak Long berkata: “Ide beternak katak bersama ikan gabus berasal dari praktik produksi. Katak memakan umpan yang mengapung, sementara ikan gabus memanfaatkan sisa makanan, sehingga menjaga lingkungan air tetap bersih. Berkat itu, keduanya tumbuh dengan baik, lebih jarang terserang penyakit, tingkat kehilangan hasil rendah, dan efisiensi ekonomi lebih tinggi daripada beternak secara terpisah.”
Berkat efektivitas model ini, pada tahun 2022, koperasi berhasil menarik 5 petani lagi untuk berpartisipasi, memperluas area budidaya hingga lebih dari 1.500 m², dan membudidayakan lebih dari 100.000 ekor kodok dan 10.000 ekor ikan gabus. Menurut para anggota koperasi, model budidaya kodok dan ikan gabus ini cocok untuk rumah tangga dengan lahan pertanian yang sempit, modal investasi yang moderat, dan sangat mudah direplikasi.
Hal yang berharga adalah model ini tidak hanya membantu anggota mengembangkan perekonomian, tetapi juga mendorong mereka untuk bergabung dengan kelompok koperasi, menciptakan kekuatan kolektif dalam produksi dan konsumsi produk. Banyak petani, berkat partisipasi mereka dalam Kelompok Koperasi "Budidaya Kodok dan Pangasius", telah keluar dari jurang kemiskinan, dengan pendapatan stabil hampir 100 juta VND/tahun. Bapak Truong Van Quang, seorang anggota kelompok koperasi, berbagi: "Saudara-saudara di kelompok ini bersatu, saling mendukung dengan bibit dan teknik budidaya kodok dan ikan. Tahun lalu, keluarga saya telah menghasilkan hampir 100 juta VND dari model ini."
Tak hanya membantu anggota koperasi mengembangkan produksi dan meningkatkan pendapatan, model budidaya katak dan ikan gabus Pak Long juga telah menyebar luas di kalangan petani di daerah tersebut. Banyak rumah tangga datang untuk belajar cara membuat keramba, memilih jenis ikan, mengolah sumber air, dan teknik penebaran. Pak Long selalu bersedia berbagi pengalamannya, mulai dari fermentasi mikroorganisme untuk mengurangi bau, hingga menghubungi pedagang untuk membeli produk...
Saat ini, model ini telah menjadi titik terang dalam pembangunan ekonomi pedesaan. Budidaya kodok yang dikombinasikan dengan ikan gabus menunjukkan fleksibilitas yang tinggi, karena kodok dipanen dengan cepat, dengan perputaran modal jangka pendek, sementara ikan gabus menghasilkan pendapatan yang stabil dan berjangka panjang. Selain itu, pemanfaatan produk sampingan pertanian seperti sayuran, dedak, keong mas, dll. sebagai pakan membantu mengurangi biaya secara signifikan.
Menurut Bapak Truong Thai Long, nilai terbesar bukan hanya keuntungannya, tetapi juga kebahagiaan melihat orang-orang di sekitar mereka memiliki lebih banyak penghidupan dan menjadi kaya. Bapak Long menegaskan: "Jika kita tahu cara mengubah pola pikir, memilih metode pertanian yang cerdas, dan bekerja sama, para petani pasti bisa menjadi kaya di tanah air mereka."
Artikel dan foto: CAO OANH
Sumber: https://baocantho.com.vn/nuoi-ech-ket-hop-ca-that-lat-nguon-loi-ben-vung-a190853.html






Komentar (0)