Demam AI membantu saham Nvidia melonjak 25% pada 25 Mei, mendorong kapitalisasi pasar perusahaan menjadi sekitar $950 miliar. Sebelumnya, kapitalisasi pasar Nvidia hanya $755 miliar pada 24 Mei. Menurut CNBC, jika ekspektasi terpenuhi, raksasa chip ini akan menjadi perusahaan AS kelima yang mencapai valuasi $1 triliun.
Nvidia mengubah cara mereka membangun komputer untuk lebih meningkatkan profitabilitas. Huang Jensen menyatakan bahwa komponen yang digunakan untuk membangun pusat data dapat menciptakan pasar senilai $1.000.
Komponen terpenting dalam komputer dan server adalah unit pemrosesan pusat (CPU). Pasar tersebut didominasi oleh pesaing Nvidia, yaitu Intel dan AMD. Namun, dengan munculnya aplikasi AI yang membutuhkan kemampuan komputasi yang mumpuni, Nvidia kini mendominasi pasar GPU.
Nvidia meraup keuntungan besar berkat booming ChatGPT.
Huang mengatakan bahwa pusat data sebelumnya sangat bergantung pada CPU untuk pengambilan file, tetapi di masa depan, mereka akan mengambil data umum. Alih-alih mengambil data, Anda akan mengambil sebagian data, tetapi sebagian besar data dihasilkan menggunakan AI. Jadi, alih-alih menggunakan jutaan CPU, Anda akan membutuhkan jauh lebih sedikit, tetapi CPU tersebut akan terhubung ke jutaan GPU, tambah CEO Nvidia tersebut.
Itulah salah satu alasan mengapa bisnis pusat data Nvidia tumbuh 14% pada Q1 2023. Sementara itu, segmen pusat data dan AI Intel mengalami penurunan pendapatan sebesar 39% menjadi $3,7 miliar, sedangkan pertumbuhan AMD tetap tidak berubah.
Selain itu, GPU Nvidia cenderung jauh lebih mahal daripada unit pemrosesan pusat (CPU). CPU Xeon generasi terbaru Intel dapat berharga hingga $17.000 pada harga jual resmi. Chip Nvidia H100 bahkan dapat dijual kembali seharga $40.000 di platform seperti eBay.
Nvidia menghadapi persaingan yang semakin ketat seiring memanasnya pasar AI. Dua pesaing utamanya, AMD dan Intel, sama-sama memiliki lini GPU mereka sendiri. Selain itu, raksasa teknologi seperti Google dan Amazon juga merancang chip AI. Namun, GPU kelas atas Nvidia tetap menjadi pilihan utama untuk pelatihan AI. Para analis percaya Nvidia terus memimpin dalam chip AI berkat perangkat lunak miliknya sendiri, yang mempermudah aplikasi AI.
Pak Huang menjelaskan bahwa perangkat lunak perusahaan tidak akan mudah disalin karena Anda harus mendesain semua perangkat lunak, semua pustaka, semua algoritma, mengintegrasikannya, dan mengoptimalkan kerangka kerja serta mengoptimalkannya untuk arsitektur—bukan hanya satu chip, tetapi arsitektur seluruh pusat data.
Tautan sumber






Komentar (0)