Pada tahun 2023, AI menjadi topik hangat di dunia
Berbeda dari topik-topik umum setiap tahun seperti olahraga , film, atau perjalanan, Google mengklasifikasikan kelompok yang benar-benar baru ketika menghitung kata kunci yang paling banyak dicari orang Vietnam dalam 12 bulan terakhir. Kelompok tersebut adalah kecerdasan buatan (AI). Statistik ini menunjukkan bahwa AI telah menjadi tren teknologi baru, bukan sekadar tren sesaat bagi orang Vietnam. Model AI generatif seperti ChatGPT atau Google Bard dapat dengan mudah diakses dan digunakan tanpa batas hanya dengan beberapa perintah di peramban web, sehingga AI semakin dekat dengan semua pengguna internet dibandingkan sebelumnya.
Namun, demam ChatGPT yang telah berlangsung sejak awal tahun ini mungkin telah membuat banyak pengguna lupa bahwa mereka sebenarnya telah merasakan teknologi AI sejak lama, tepat di perangkat yang paling sering mereka gunakan sehari-hari: ponsel pintar mereka. Biasanya, perusahaan ponsel meluncurkan asisten virtual, atau sejak 2018, Samsung telah menerapkan kecerdasan buatan pada kamera di lini ponsel Galaxy Note 9 dan terus meningkatkan aplikasi AI selama bertahun-tahun.
Terobosan AI tahun lalu telah memaksa produsen ponsel pintar untuk mempercepat persaingan AI mereka, menurut para analis. Baru-baru ini, bank investasi terkemuka dunia, Morgan Stanley, memperkirakan bahwa pasar ponsel pintar global akan kembali tumbuh sebesar 4% pada tahun 2024, didorong oleh perangkat yang memenuhi kebutuhan pengguna baru di era AI.
Akankah ada persaingan baru dalam industri seluler?
Pada awal Oktober, Google meluncurkan Pixel 8, ponsel andalan terbarunya, yang mengintegrasikan AI generatif Google, yang mendukung fitur-fitur seperti penyaringan panggilan, penyuntingan gambar, dan peringkasan teks. Apple juga sedang mengembangkan model bahasa besar yang mirip dengan ChatGPT tetapi belum diumumkan secara resmi, menurut Bloomberg.
Selama bertahun-tahun, Samsung telah mempersiapkan landasan bagi pengembangan AI. Sejak 2017, Samsung telah menyelenggarakan forum AI tahunan dan memperluas skalanya setiap tahun hingga saat ini. Sejak 2019, Samsung telah naik ke peringkat 3 perusahaan swasta teratas dengan jumlah paten AI terbanyak di dunia.
Pada awal November 2023, di Samsung AI Forum 2023, perusahaan secara resmi mengumumkan Samsung Gauss, sebuah model bahasa berskala besar yang dikembangkannya sendiri. Model ini mencakup Samsung Gauss Language, Samsung Gauss Code, dan Samsung Gauss Image, yang dinamai Carl Friedrich Gauss, matematikawan legendaris yang menemukan teori distribusi normal, inti dari pembelajaran mesin dan AI. Lebih lanjut, penamaan ini mencerminkan visi strategis Samsung untuk model, memanfaatkan kekuatan AI berdasarkan fenomena dan pengetahuan di dunia untuk meningkatkan kehidupan konsumen di mana pun.
Berdasarkan platform ini, yang didedikasikan untuk segmen pengalaman seluler, Samsung telah meluncurkan Galaxy AI - pengalaman AI seluler yang komprehensif, yang diharapkan muncul di lini perangkat seluler perusahaan dalam waktu dekat.
Galaxy AI diperkenalkan oleh perusahaan sebagai pengalaman AI yang komprehensif dan berbeda (AI hibrida), yang menggabungkan teknologi AI yang terintegrasi pada perangkat Samsung dan platform komputasi awan. Diharapkan pengguna awam di masa mendatang dapat merasa tenang saat menggunakan produk Samsung Galaxy, karena untuk merasakan teknologi AI ini, mereka tidak perlu menginstal aplikasi tambahan, sehingga membantu meminimalkan risiko pelanggaran privasi, pengungkapan informasi pribadi, atau informasi sensitif.
Saat ini, Samsung berkolaborasi dengan banyak raksasa perangkat lunak dan perangkat keras seperti Google dan pembuat chip Qualcomm untuk memastikan bahwa produk yang terintegrasi AI akan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna.
Keunggulan Samsung
Selain langkah-langkah AI yang kuat baru-baru ini, keunggulan besar lainnya bagi Samsung adalah ekosistemnya yang beragam, mulai dari perangkat seluler hingga peralatan rumah tangga. "Kami tidak hanya menghadirkan AI kepada pengguna ponsel. Mereka akan dapat menggunakannya di semua produk Samsung lainnya di rumah mereka," ujar Wakil Presiden Samsung Electronics, Patrick Chomet, kepada Wall Street Journal awal tahun ini. Setelah ponsel, Samsung berencana untuk mengintegrasikan AI lebih mendalam ke dalam peralatan rumah tangga, dengan tujuan menghadirkan pengalaman AI yang lengkap di semua perangkat rumah pintar.
Samsung tak hanya menjadi pelopor teknologi, tetapi juga telah membentuk departemen terpisah bernama AI Red Team. Tim ini akan memantau masalah keamanan dan privasi yang mungkin timbul dalam proses pengumpulan data dan pengembangan model AI, yang merupakan topik paling dikhawatirkan pengguna saat ini, menurut Forbes.
Langkah ini menunjukkan komitmen Samsung untuk selalu mengutamakan keamanan data pengguna. Perusahaan juga baru saja meluncurkan Auto Blocker dengan fitur untuk memblokir instalasi aplikasi dari sumber yang tidak sah secara otomatis, dan mengumumkan peningkatan besar pada mesin keamanan Samsung Knox.
Dengan produsen besar dengan ekosistem produk yang beragam seperti Samsung yang membuat langkah yang semakin jelas di bidang pengembangan kecerdasan buatan, pengguna dapat mengharapkan banyak fitur baru di ponsel mereka dengan banyak manfaat dari AI.
Dunia teknologi sedang menantikan jajaran ponsel berikutnya yang akan mengintegrasikan Galaxy AI awal tahun depan. Situs-situs teknologi memprediksi bahwa acara Samsung ini akan menandai dimulainya konsep baru "ponsel AI", yang akan menggantikan ponsel pintar saat ini.
Kam Hang
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)