Pada 12 November, Majelis Nasional membahas rancangan Undang-Undang tentang Eksekusi Pidana (yang telah diamandemen) dalam sidang paripurna. Di antara isinya yang menarik banyak pendapat dari para delegasi adalah ketentuan bahwa narapidana berhak untuk menyumbangkan jaringan tubuh dan bagian tubuh serta menyimpan sel telur dan sperma.
Banyak pihak berpendapat bahwa peraturan ini sangat manusiawi dan manusiawi, serta mencerminkan keinginan para narapidana untuk berkontribusi bagi keluarga dan komunitas mereka. Namun, cakupan dan ketentuan penerapannya perlu dipertimbangkan secara cermat.
Bapak Nguyen Thanh Sang, delegasi Majelis Nasional Kota Ho Chi Minh , mengusulkan: "Saya mengusulkan agar narapidana hanya diperbolehkan menyumbangkan jaringan dan bagian tubuh manusia kepada kerabat mereka seperti kakek-nenek, ayah, ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan, bibi, paman, keponakan, dan sebagainya, dan harus memenuhi persyaratan seperti sukarela, nirlaba, berbadan sehat, dan memiliki sisa masa hukuman 5 tahun atau kurang. Hal ini akan lebih mudah diterapkan dalam praktik, dan jika efektif, cakupan penerapannya dapat diperluas di kemudian hari."
Beberapa delegasi lain menekankan bahwa donor jaringan harus menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh dan pemeriksaan forensik sebelum melakukannya. Selain itu, terdapat banyak perbedaan pendapat mengenai peraturan penyimpanan sel telur dan sperma narapidana.
Bapak To Van Tam, delegasi Majelis Nasional Provinsi Quang Ngai , mengatakan: "Rancangan undang-undang tersebut memuat peraturan tentang donasi jaringan dan organ manusia, tetapi tidak secara spesifik menyebutkan cara mengawetkan sel telur dan sperma. Saya menyarankan agar Komite Perancang mempelajari dan melengkapinya agar lebih mudah diimplementasikan."
Sementara itu, Bapak Pham Van Hoa, delegasi Majelis Nasional Provinsi Dong Thap, menyatakan: "Donasi jaringan dan organ dapat dilakukan segera, tetapi penyimpanan sperma atau sel telur memerlukan proses pengawetan jangka panjang dan biaya tinggi. Jika rusak atau hilang, akan timbul banyak masalah hukum yang rumit. Oleh karena itu, saya tidak setuju untuk memasukkan ketentuan ini ke dalam undang-undang tanpa penelitian yang mendalam."
Menerima masukan, perwakilan lembaga perancang mengatakan, pihaknya akan mengoordinasikan penelitian dan mempertimbangkan secara matang sebelum merampungkan laporan untuk diserahkan kepada DPR guna pertimbangan dan pengesahan rancangan UU tersebut.
Sumber: https://vtv.vn/pham-nhan-co-quyen-hien-mo-tang-nguoi-100251112214110393.htm






Komentar (0)