Terkait dengan tujuan eksplorasi, eksplorasi dan penilaian kualitas serta cadangan bahan galian untuk bahan bangunan dalam perencanaan, termasuk eksplorasi baru dan eksplorasi untuk meningkatkan cadangan dalam lingkup proyek yang sedang berjalan guna menjamin pemanfaatan sumber daya mineral secara efektif, memenuhi secara maksimal kebutuhan bahan baku produksi bahan bangunan perekonomian untuk periode sampai dengan tahun 2030 dan visi sampai dengan tahun 2050. Melanjutkan penyelesaian eksplorasi dan persetujuan cadangan bagi izin eksplorasi yang telah diberikan.
Terkait dengan sasaran eksploitasi, dengan tetap dipertahankannya izin eksploitasi yang telah diberikan, maka akan tercipta stabilitas bagi proyek-proyek pengolahan dan pemanfaatan bahan galian sebagai bahan bangunan yang telah diinvestasikan dan dibangun.
Pemberian izin untuk proyek eksploitasi mineral di wilayah yang telah dieksplorasi sesuai dengan perencanaan, memastikan kecukupan cadangan dan kualitas mineral, memaksimalkan pasokan bahan baku untuk fasilitas pengolahan dan produksi bahan bangunan yang telah beroperasi, sedang diinvestasikan, dan akan dibangun. Eksploitasi mineral harus memaksimalkan perolehan mineral utama dan mineral penunjang, memastikan efisiensi, melindungi lanskap dan lingkungan, melindungi peninggalan sejarah dan budaya, serta keamanan nasional.
Kapasitas pemanfaatan wilayah mineral dalam perencanaan adalah jumlah maksimum yang diperbolehkan (tidak termasuk mineral ikutan), yang ditetapkan berdasarkan hasil persetujuan cadangan oleh instansi yang berwenang dan proyek investasi pemanfaatan mineral yang disetujui sesuai ketentuan perundang-undangan, sesuai dengan kebutuhan dan penawaran pasar pada setiap tahapan dan setiap wilayah dan kawasan perencanaan.
Terkait pengolahan dan pemanfaatan, memelihara dan mengembangkan proyek pengolahan dan pemanfaatan mineral sebagai bahan konstruksi; meningkatkan investasi dalam peningkatan teknologi dan peralatan, menerapkan manajemen teknologi untuk menghemat sumber daya dan energi, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, menciptakan produk bernilai tambah tinggi, dan meminimalkan pencemaran lingkungan.
Diharapkan penerbitan izin eksplorasi baru di 36 wilayah mineral batu kapur dan 46 wilayah mineral lempung
Terkait perencanaan eksplorasi dan eksploitasi golongan bahan galian, termasuk golongan bahan galian untuk semen, pada tahun 2030 direncanakan akan diterbitkan izin eksplorasi baru pada 36 daerah tambang mineral batu kapur, 46 daerah tambang mineral lempung, dan 31 daerah tambang mineral aditif; melanjutkan penyelesaian eksplorasi dan persetujuan cadangan pada 14 proyek eksplorasi mineral batu kapur, 19 proyek eksplorasi mineral lempung, 09 proyek eksplorasi mineral aditif yang telah diberikan izin eksplorasi; melanjutkan pelaksanaan eksplorasi pendalaman tambahan, peningkatan cadangan pada tambang yang telah diberikan izin eksploitasi...
Diharapkan akan diterbitkan izin pertambangan baru di 38 daerah mineral batu kapur, 52 daerah mineral lempung, dan 34 daerah mineral aditif; terus diterbitkan izin pertambangan untuk proyek eksplorasi tambahan...
Untuk kelompok bahan galian untuk paving block dan seni rupa, pada tahun 2030 direncanakan akan diterbitkan izin eksplorasi baru pada 93 wilayah bahan galian untuk paving block dan seni rupa dan 23 wilayah bahan galian kuarsa dan kuarsit; melanjutkan penyelesaian eksplorasi dan persetujuan cadangan pada 83 proyek eksplorasi bahan galian untuk paving block dan seni rupa dan 09 proyek bahan galian kuarsa dan kuarsit yang telah diberikan izin; melanjutkan eksplorasi dan peningkatan cadangan pada tambang yang telah diberikan izin pertambangan.
Diharapkan akan diterbitkan izin pertambangan baru di 163 daerah pertambangan untuk pelapisan batu dan seni rupa, 32 daerah pertambangan kuarsa dan kuarsit; melaksanakan 260 proyek pertambangan untuk pelapisan batu dan seni rupa...
Hanya mengekspor mineral olahan yang memenuhi standar ekspor sebagaimana ditentukan.
Terkait perencanaan pengolahan dan pemanfaatan, memperkuat penelitian dan penerapan teknologi daur ulang, memanfaatkan kembali limbah industri, pertanian , dan sektor lainnya sebagai bahan baku dan bahan bakar untuk produksi material konstruksi, mengurangi penggunaan sumber daya mineral alam, dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Mineral yang digunakan sebagai bahan konstruksi dieksploitasi untuk menyediakan bahan baku bagi proyek pengolahan dan digunakan secara seimbang sesuai permintaan pasar. Pemanfaatan mineral harus mengutamakan permintaan domestik, memastikan keseimbangan yang harmonis antara ekspor dan impor; hanya mineral olahan yang memenuhi standar ekspor sebagaimana ditentukan yang boleh diekspor.
Investasi pada proyek produksi semen harus merencanakan bahan baku utama (batu kapur dan tanah liat) agar masuk dalam perencanaan guna menjamin kecukupan cadangan dan kualitas.
Investasi dalam proyek produksi kapur industri harus merencanakan bahan baku utama (batu kapur, dolomit) untuk dimasukkan dalam perencanaan guna memastikan cadangan dan kualitas yang cukup.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)