
Foto lokasi kebakaran truk di Negara Bagian Shan (Foto: GNLM).
"Akibat aksi teroris…, sekitar 120 dari 258 kendaraan yang mengangkut barang-barang rumah tangga, barang konsumsi, pakaian, dan material bangunan terbakar," lapor Global New Light of Myanmar (GNLM) pada 24 November.
Menurut GNLM , pada 23 November, tiga kelompok pemberontak menggunakan drone untuk menjatuhkan bom terhadap sebuah konvoi di gerbang perbatasan Kyinsankyawt di Negara Bagian Shan, yang berbatasan dengan Tiongkok. Kebakaran terjadi dan menyebar dari satu kendaraan ke kendaraan lain yang terparkir di halaman.
Sementara itu, Li Kyar Win, juru bicara salah satu pasukan pemberontak, membantah membakar konvoi tersebut, dan menegaskan mereka tidak melakukan serangan "untuk menghancurkan kepentingan rakyat".
Militer Myanmar telah kehilangan kendali atas beberapa kota dan pos militer di timur laut dan daerah lain setelah menghadapi serangan terkoordinasi terbesar yang pernah dilakukan oleh kelompok pemberontak.

Media pemerintah Myanmar menuduh pemberontak Myanmar mengebom konvoi truk yang membawa barang dari China (Foto: GNLM).
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan lebih dari 2 juta orang telah mengungsi ke bagian lain negara itu setelah pertempuran pecah pada tanggal 27 Oktober.
Awal pekan ini, setidaknya 10 orang dilaporkan tewas di kota Laukkai, juga di Negara Bagian Shan yang berbatasan dengan China, setelah sebuah roket menghantam kendaraan yang membawa pengungsi.
Baik juru bicara pemerintah Myanmar maupun kelompok pemberontak yang beroperasi di wilayah tersebut mengutuk insiden tersebut dan membantah bertanggung jawab.
Kebakaran mobil pada 23 November terjadi saat duta besar Tiongkok untuk Myanmar bertemu dengan para pejabat tinggi di ibu kota Naypyidaw untuk membahas stabilitas perbatasan. Tiongkok telah menyerukan perdamaian dan stabilitas di Myanmar.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)