Pada tanggal 5 Agustus, Zaw Min Tun, wakil menteri informasi Myanmar, mengatakan bahwa tentara pemerintah tidak dapat menghubungi para perwira di markas militer di kota Lashio di timur laut, yang telah dikepung setelah berminggu-minggu pertempuran sengit di dalam dan di sekitarnya.
"Telah ditemukan bahwa sejumlah pejabat senior telah ditangkap," ujar Zaw Min Tun dalam pesan audio di aplikasi Telegram, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang sedang berupaya memverifikasi situasi tersebut.
Seorang prajurit Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA). Foto: Reuters
Sebelumnya pada 3 Agustus, kelompok pemberontak Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) mengunggah foto pasukannya di sebuah pangkalan militer di kota Lashio. Kelompok tersebut mengklaim telah mengambil alih pangkalan tersebut pada 25 Juli, tetapi terus berjuang untuk merebut kendali penuh.
"MNDAA telah mencapai kemenangan penuh setelah menghancurkan semua pasukan musuh yang tersisa dan merebut sepenuhnya pos komando militer di timur laut," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan di media sosial, disertai gambar pasukannya.
Hilangnya Lashio, yang pertama dari 14 komando militer regional yang jatuh ke tangan pemberontak, menandai pukulan besar bagi pemerintahan militer Myanmar, yang menderita serangkaian kerugian besar di negara bagian Shan utara dekat perbatasan Cina tahun lalu.
Pada saat itu, serangan pemberontak, yang dikenal sebagai Operasi 1027, dihentikan setelah Beijing turun tangan untuk membantu menengahi gencatan senjata, tetapi upaya tersebut gagal ketika pertempuran kembali terjadi pada bulan Juni di Negara Bagian Shan, tempat Lashio berada. Tiongkok telah menyerukan dialog dan penghentian permusuhan.
Pemerintahan militer Myanmar berada di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan meluasnya pemberontakan bersenjata di tengah ekonomi yang stagnan.
Pada tanggal 4 Agustus, tiga kelompok bersenjata antipemerintah lainnya yang memerangi militer Myanmar di sepanjang perbatasan Thailand-India mengucapkan selamat kepada MNDAA atas keberhasilannya dalam serangan di Lashio.
"Runtuhnya Komando Timur Laut militer Myanmar dengan cepat merupakan bukti nyata betapa lemahnya militer Myanmar," kata Jason Tower dari Institut Perdamaian AS.
Ngoc Anh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/phien-quan-myanmar-chiem-can-cu-quan-su-lon-bat-giu-nhieu-si-quan-cap-cao-post306419.html
Komentar (0)