Kejadian ini sekali lagi membunyikan peringatan tentang risiko tenggelam pada anak kecil dan pentingnya pertolongan pertama yang tepat.
Menurut Dr. Nguyen Minh Tien, Wakil Direktur Rumah Sakit Anak Kota, bayi VMA (berusia 17 bulan, tinggal di Tay Ninh ) ditemukan oleh ibunya yang jatuh tertelungkup ke dalam ember berisi air selama sekitar 2-3 menit pada siang hari tanggal 24 September.
Saat diangkat, bayi itu tidak sadarkan diri dan berwarna ungu. Setelah diguncang-guncang hingga terbalik oleh tetangga dan muntah air, bayi itu dibawa ke klinik swasta untuk resusitasi jantung paru. Ketika jantung mulai berdetak lagi, bayi itu tampak lesu, sedikit kejang, diberi oksigen, dan dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Kota.

Anak-anak menerima perawatan intensif di Rumah Sakit Anak Kota (Foto: Rumah Sakit).
Di rumah sakit, dokter memperhatikan bahwa bayi itu lesu, tidak sadarkan diri, kejang-kejang, bibirnya pucat, dan bernapas dengan susah payah.
Hasil laboratorium menunjukkan asidosis metabolik, hipoksemia, dan infiltrat paru bilateral pada rontgen dada.
Bayi tersebut didiagnosis dengan tenggelam pada jam ke-2, hipoksia serebral, pneumonia aspirasi dan secara aktif dirawat dengan intubasi endotrakeal, anti-edema serebral, antikonvulsan, antibiotik dan penyesuaian elektrolit asam-basa.
Setelah lebih dari seminggu dirawat di Unit Perawatan Intensif, kondisi bayi telah membaik secara signifikan, ventilatornya telah dilepas dan dipindahkan ke Departemen Pernapasan untuk pemantauan lebih lanjut.
Rekomendasi dari para ahli
Dari kasus ini, dr. Tien berpesan kepada para orang tua agar selalu waspada dan mengawasi ketat anak usia dini, sebab kelalaian sesaat saja dapat mengakibatkan kecelakaan yang tidak diinginkan.
Dokter menekankan pentingnya membekali anak dengan pengetahuan dasar pertolongan pertama untuk anak yang tenggelam, termasuk kompresi dada dan CPR. Jangan sekali-kali mengguncang, menggulingkan, atau menekan perut, karena tindakan ini tidak hanya tidak efektif tetapi juga membuang "waktu emas" untuk menyelamatkan anak.
Untuk mencegah tenggelam, Dr. Tien memberikan beberapa rekomendasi khusus: Ember dan baskom berisi air di rumah harus selalu memiliki tutup atau dijaga agar tetap kosong dan kering; Anak-anak yang lebih besar tidak boleh mandi di sungai atau aliran air tanpa pengawasan orang dewasa; Saat mengajak anak-anak berenang di danau, orang dewasa harus selalu mengawasi mereka, meskipun ada penjaga. Sementara itu, pekerjaan konstruksi umum dengan lubang-lubang yang tergenang air saat hujan harus dilengkapi pagar pelindung dan rambu larangan untuk mencegah anak-anak terpeleset.
Selain itu, Dr. Tien juga menganjurkan orang tua untuk membiarkan anak-anak mereka belajar berenang sejak dini. Ini bukan hanya keterampilan untuk kesehatan, tetapi juga keterampilan bertahan hidup yang penting bagi anak-anak.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/phut-so-say-khien-be-bat-tinh-tim-tai-vi-ngat-nuoc-20251003211629944.htm






Komentar (0)