
Staf penilai ujian kelulusan SMA. Foto ilustrasi
Mengadakan penilaian bersama minimal 10 ujian
Sesuai dengan Peraturan Ujian Kelulusan SMA, tes esai akan dinilai sesuai dengan petunjuk penilaian, jawaban, dan skala penilaian Kementerian Pendidikan dan Pelatihan . Tes ini dinilai berdasarkan skala 10 poin; poin ganjil dari total skor keseluruhan tes dibulatkan menjadi 2 angka desimal. Setiap tes dinilai dalam dua putaran independen oleh dua penguji dari dua tim penilaian yang berbeda;
Ketua penguji mengorganisir sosialisasi peraturan ujian, membahas jawaban, dan memberikan instruksi penilaian kepada seluruh ketua tim ujian dan penguji, serta mengorganisir penilaian bersama minimal 10 soal ujian esai. Setelah itu, ujian dinilai berdasarkan proses penilaian mandiri dua putaran di ruang ujian terpisah.
Khusus untuk dewan ujian yang jumlah pesertanya 30.000 orang atau lebih, ketua dewan ujian atau ketua dewan ujian yang diberi wewenang oleh ketua dewan ujian mengatur pemberian nilai umum untuk setiap dewan ujian atau kelompok dewan ujian;
Pengiriman tas ujian kepada para penguji dilakukan dengan cara pengundian menggunakan surat suara.
Proses penandaan pertama
Ketua penguji atau ketua kelompok ujian yang ditunjuk oleh ketua penguji mengatur pengundian dan menyerahkan seluruh kantong kertas ujian kepada setiap penguji.
Sebelum memberi penilaian, penguji memeriksa setiap tes guna memastikan ada cukup lembar dan ruang kosong, dan mencoret semua ruang kosong yang tersisa akibat kegagalan peserta tes menulis pada kertas tes.
Apabila ditemukan kertas ujian tidak cukup halaman atau kartunya; kertas ujian ditulis di kertas coretan; kertas ujian ditulis di kertas yang berbeda dengan kertas yang dipakai untuk ujian; kertas ujian terdapat tulisan tangan dua orang atau lebih, ditulis dengan dua warna tinta atau lebih yang berbeda, ditulis dengan tinta merah, pensil, atau terdapat tulisan atau gambar yang tidak berhubungan dengan isi ujian; kertas ujian kusut atau terdapat coretan yang mencurigakan, maka penguji bertanggung jawab untuk melaporkan dan menyerahkan kertas ujian tersebut kepada ketua tim penilai ujian untuk ditangani.
Saat penilaian pertama, selain mencoret sisa ruang kosong pada kertas ujian peserta, penguji tidak boleh menulis apa pun pada kertas ujian peserta atau pada kantong ujian. Nilai komponen, nilai total, dan komentar (jika ada) hanya boleh dicatat pada satu lembar penilaian untuk setiap kertas ujian; lembar penilaian harus mencantumkan nama lengkap dan tanda tangan penguji dengan jelas; setelah memberikan penilaian pada kantong ujian, penguji harus menyerahkan kantong tersebut kepada ketua dewan ujian atau ketua dewan ujian yang diberi wewenang oleh ketua dewan ujian untuk menyerahkannya kepada sekretariat Dewan Ujian.
Proses penandaan kedua
Setelah penilaian pertama, anggota sekretariat Dewan Ujian mengambil semua lembar penilaian, kemudian menyerahkan kantong kertas ujian kepada ketua penguji atau ketua kelompok ujian yang ditunjuk oleh ketua penguji untuk melakukan pengundian penilaian kedua, dengan catatan kantong kertas ujian yang telah dinilai tidak dikembalikan kepada yang melakukan penilaian pertama.
Penguji kedua akan menulis skor langsung pada kertas ujian kandidat (skor untuk setiap sub-item harus ditulis di margin kiri kertas ujian, tepat di sebelah item yang dinilai) dan pada lembar penilaian.
Setelah setiap kantong diberi tanda, maka penguji menyerahkan kantong kertas ujian yang telah diberi tanda dan lembar penilaian kepada ketua penguji atau ketua kelompok penilaian yang diberi kuasa oleh ketua penguji untuk diserahkan kepada sekretariat Dewan Ujian.
Skor tes terpadu
Ketua penguji menerima kertas ujian dan lembar penilaian dari sekretariat Dewan Ujian dan mengarahkan Tim Penilai Ujian untuk menyatukan nilai ujian.
Tuliskan skor untuk setiap pertanyaan dan skor total untuk keseluruhan tes pada ruang yang ditentukan di kertas tes hanya setelah skor disepakati.
Penyatuan titiknya adalah sebagai berikut:


Sumber
Komentar (0)