Menteri Penerbangan India, Ram Mohan Naidu, mengumumkan bahwa seluruh 34 pesawat Boeing 787 yang saat ini beroperasi di negara tersebut akan menjalani inspeksi teknis mendesak. Inspeksi wajib ini akan berlaku mulai 15 Juni.
“Kami telah meminta inspeksi teknis yang lebih luas terhadap armada Boeing 787. Delapan pesawat telah diperiksa, dan sisanya akan segera ditinjau,” kata Naidu kepada wartawan di New Delhi.
Menindaklanjuti instruksi dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) India, Air India harus melakukan inspeksi mendalam lebih lanjut terhadap pesawat Boeing 787-8 dan 787-9 yang dilengkapi dengan mesin GEnx.
Inspeksi akan mencakup penilaian komprehensif terhadap sistem-sistem seperti bahan bakar, hidrolik, kontrol penerbangan, manajemen daya dorong, dan elektronik kontrol mesin. Seluruh proses inspeksi akan diawasi langsung oleh personel DGCA.
Selain itu, Air India diwajibkan untuk mengirimkan laporan dua mingguan mengenai kondisi teknis dan perawatan setiap pesawat Boeing 787 yang beroperasi. Laporan ini akan dikirimkan kepada pihak berwenang terkait untuk memantau secara cermat langkah-langkah keselamatan penerbangan.
Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner Air India yang membawa 242 orang lepas landas dari Ahmedabad, India, pada pagi hari tanggal 12 Juni dan dijadwalkan tiba di Bandara Gatwick di Inggris. Namun, tak lama setelah meninggalkan landasan pacu, pesawat tiba-tiba kehilangan ketinggian dan menabrak area asrama sebuah sekolah kedokteran, menyebabkan banyak korban jiwa.
Kecelakaan itu mengakibatkan total 279 korban jiwa di dalam pesawat dan di darat. Hingga saat ini, jumlah korban jiwa resmi belum dirilis menunggu hasil identifikasi korban.

Bagian ekor pesawat Boeing 787 Dreamliner Air India yang jatuh (Foto: AP).
Kecelakaan itu dengan cepat menjadi tragedi penerbangan paling serius di dunia dalam 10 tahun terakhir. Pemerintah India membentuk komite investigasi tingkat tinggi untuk menentukan penyebabnya, dengan komitmen untuk merilis laporan resmi dalam waktu tiga bulan.
Menteri Naidu mengatakan penyelidikan akan mencakup semua kemungkinan hipotesis, mulai dari kerusakan teknis dan kesalahan manusia hingga potensi kegagalan mesin. "Kami akan memperbaiki semua hal yang diperlukan untuk memastikan keselamatan penerbangan di masa depan," tegasnya.
Pesawat Boeing 787 belum dilarang terbang, namun menurut sumber Reuters, pemerintah India sedang mempertimbangkan opsi ini jika masalah serius terdeteksi.
Air India menyatakan bahwa melakukan pemeriksaan tambahan dapat menyebabkan waktu putar balik pesawat yang lebih lama, sehingga mengakibatkan penundaan untuk beberapa penerbangan jarak jauh. Maskapai tersebut menekankan bahwa ini adalah langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan penumpang secara maksimal.
Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/sau-tham-kich-hang-khong-an-do-kiem-tra-khan-cap-may-bay-boeing-20250615151829982.htm










Komentar (0)