
Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nguyen Kim Son mengatakan bahwa, sesuai permintaan Pemerintah Pusat, penyusunan satu set buku teks terpadu untuk seluruh negeri akan dilaksanakan mulai tahun ajaran 2026-2027. Penyusunan, penilaian, dan penerbitan satu set buku teks terpadu akan dilakukan berdasarkan proses yang ketat dan ilmiah, dengan tetap melanjutkan hasil yang telah dicapai pada periode sebelumnya, sekaligus mengatasi kekurangan yang ada.
Menurut Menteri, hingga saat ini, sektor pendidikan telah menyelesaikan siklus lengkap dari kelas 1 hingga kelas 12, mencapai keluasan dan kedalaman, memenuhi tujuan program baru—sebuah inovasi komprehensif di jenjang pendidikan umum. Program baru ini memiliki banyak elemen "non-tradisional" yang berbeda, yang membutuhkan adaptasi yang kuat, bergeser dari sekadar mentransfer pengetahuan menjadi mengembangkan kualitas dan kemampuan peserta didik—sebuah perubahan yang memiliki makna filosofis yang mendalam. Buku teks juga telah bertransformasi dari "paket pengetahuan" menjadi materi pembelajaran terbuka, yang membantu guru membimbing siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Ringkasan kurikulum dan buku teks untuk periode 2020-2025 merupakan dasar penting untuk pelaksanaan fase selanjutnya. Menteri mengucapkan terima kasih kepada para ahli, ilmuwan, pemerintah daerah, dan staf pengajar, seraya menegaskan bahwa hal ini merupakan bukti tekad besar seluruh sektor dalam mereformasi pendidikan umum.
Ke depannya, Menteri Nguyen Kim Son menyatakan bahwa program perlu ditinjau, diselesaikan, dan dikembangkan setelah masa operasional, serta diimplementasikan secara ilmiah dan metodis. Pemerintah daerah perlu terus memberikan masukan kepada pemerintah dan lebih memperhatikan kondisi pelaksanaan program, termasuk fasilitas, peralatan, keuangan, dan staf.
Bapak Son juga mencatat bahwa di masa lalu, terdapat banyak kesulitan seperti kekurangan sumber daya manusia, fasilitas, dan sumber daya. Oleh karena itu, di masa mendatang, perlu untuk secara bertahap mengurangi kekurangan tersebut, terutama berinvestasi di bidang seni, pendidikan jasmani, teknologi informasi, keterampilan hidup, dan sebagainya.
Menegaskan bahwa tenaga pengajar merupakan faktor kunci, Menteri Nguyen Kim Son mengatakan bahwa masalahnya bukan hanya kuantitas, tetapi yang lebih penting adalah kapasitas, kualifikasi, dan kemampuan adaptasi guru terhadap tuntutan baru, terutama pengajaran terpadu, yang mengembangkan kualitas dan kemampuan siswa. Para pemimpin Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengusulkan untuk mendorong transformasi digital dan menerapkan AI dalam pengajaran dan pembelajaran, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati, tepat, dan terkendali.
Sumber: https://baolaocai.vn/se-thong-nhat-chung-mot-bo-sach-giao-khoa-moi-tu-nam-hoc-2026-2027-post884853.html
Komentar (0)