
Kementerian Kesehatan Singapura mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi untuk menghindari kepanikan publik - Foto: KUA CHEE SIONG
Informasi ini baru-baru ini tersebar di Facebook, dengan konten yang mengklaim bahwa Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengabaikan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan melakukan otopsi terhadap pasien COVID-19, dan menemukan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang terpapar radiasi, bukan virus.
Artikel tersebut juga mengklaim bahwa Singapura memandang COVID-19 sebagai “tipuan global” dan telah beralih merawat pasien dengan aspirin, alih-alih metode yang direkomendasikan WHO.
Namun, menurut verifikasi oleh surat kabar NewsMobile , informasi di atas sepenuhnya salah.
Faktanya, berita palsu ini beredar pada tahun 2021, dan baru-baru ini muncul kembali.
MOH juga membantah informasi yang tidak berdasar di atas.
Dalam siaran pers pada 3 Juni, Kementerian Kesehatan menyatakan: "Singapura tidak melakukan otopsi semacam itu. COVID-19 tidak disebabkan oleh bakteri karena informasi palsu terus menyebar."
Kementerian juga mengunggah koreksi serupa di laman Facebook resminya pada tahun 2021, saat rumor serupa pertama kali muncul.
Segera setelah itu, pada tanggal 4 Juni, media arus utama seperti Straits Times dan Channel News Asia mengutip MOH yang sepenuhnya membantah informasi ini, meyakinkan opini publik.
The Straits Times juga menganjurkan agar masyarakat memperbarui informasi terbaru dan paling akurat dari situs web resmi Kementerian Kesehatan Singapura untuk menghindari disesatkan oleh informasi palsu.
Informasi palsu tersebut kini telah disensor dan dihapus dari media sosial. Para pakar pemeriksa fakta memperingatkan masyarakat untuk memeriksa informasi dengan saksama sebelum membagikannya, terutama dalam konteks COVID-19 yang menunjukkan tanda-tanda kembalinya di beberapa negara.
NewsMobile adalah organisasi media independen yang didirikan pada tahun 2014 di India oleh jurnalis Saurabh Shukla dan Dr. SC Shukla. Beroperasi sebagai platform berita digital, NewsMobile memproduksi konten jurnalistik dengan fokus utama pada pengecekan fakta.
Tak hanya kantor berita, NewsMobile juga merupakan organisasi pemeriksa fakta yang diakui secara internasional, anggota IFCN (International Fact-Checking Network). Cabang khusus mereka, NewsMobile Fact Checker, memverifikasi berita, gambar, dan video yang beredar di media sosial.
NewsMobile telah bermitra dengan platform utama seperti Facebook, WhatsApp dan Meta untuk melawan berita palsu dan juga telah berpartisipasi dalam banyak program pelatihan dan lokakarya pengecekan fakta di dalam dan di luar India.
Sumber: https://tuoitre.vn/singapore-bac-tin-don-kham-nghiem-tu-thi-benh-nhan-covid-19-phat-hien-moi-ve-nguyen-nhan-gay-dich-20250608093041138.htm






Komentar (0)