CEO SK Telecom Ryu Young Sang memaparkan strategi 'Piramida AI' pada konferensi pers pada tanggal 26 September di kantor pusatnya di Seoul, Korea Selatan. |
Berbicara dalam konferensi pers di Seoul pada 26 September, CEO SK Telecom, Ryu Young Sang, mengatakan bahwa revolusi kecerdasan buatan (AI) yang dipicu oleh ChatGPT belakangan ini disambut skeptis. Namun, pasar AI masih dalam tahap awal. Melihat perkembangan industri dan teknologi, ia yakin persaingan antar perusahaan AI baru saja dimulai.
CEO Ryu yakin bahwa peningkatan fokus SK Telecom pada AI akan menghasilkan valuasi pasar yang lebih baik. Selama lima tahun terakhir, operator Korea ini telah meningkatkan investasinya dalam layanan, teknologi, dan infrastruktur AI. Dari 12% modal yang diinvestasikan untuk AI, perusahaan ingin meningkatkannya menjadi 33% dan meningkatkan penjualan menjadi 25 triliun won pada tahun 2028.
Berbicara tentang strategi bisnis AI SK Telecom, Bapak Ryu mengatakan bahwa beliau akan menerapkan "Piramida AI" untuk mentransformasi operasional di tiga area: infrastruktur AI, transformasi AI (AIX), dan layanan AI. Melalui langkah-langkah seperti meningkatkan kapabilitas AI-nya sendiri, menciptakan layanan AI untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan, serta berkolaborasi dengan mitra AI lainnya, SK Telecom akan menjadi perusahaan AI yang benar-benar global.
Menurut pimpinan SK Telecom, strategi Piramida AI akan menciptakan nilai baru melalui AI dalam bisnis yang sudah ada, bukan menghilangkan bisnis lama. Di dasar piramida, atau infrastruktur AI, perusahaan akan mendorong perluasan pusat data AI, semikonduktor AI, dan model bahasa berskala besar. Ia mengungkapkan bahwa chip AI terbaru X330 dari Sapeon—perusahaan chip di bawah SK Telecom—akan diluncurkan akhir tahun ini dan bersaing dengan Nvidia.
SK Telecom juga memperkenalkan model bahasa besar AX. Perusahaan juga bekerja sama dengan kompetitor AI domestik dan asing lainnya seperti Anthropic, OpenAI, dan Konan Technology.
Dengan AIX—bagian tengah piramida AI—SK Telecom akan mentransformasi produktivitas dan pengalaman pelanggan dengan mengintegrasikan AI ke dalam bisnis inti, memperluas kapabilitas AI ke layanan seluler, layanan kesehatan AI, media, dan periklanan. Dengan layanan AI—puncak piramida, perusahaan berencana menyediakan asisten pribadi AI bagi pengguna.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)