Mengusung tema "Superfine: Tailoring Black Style", Lisa tampil berani dengan mantel hitam transparan yang seluruhnya terbuat dari renda berkilauan dipadukan dengan tas tangan Louis Vuitton Speedy hitam, sepatu hak tinggi hitam, dan kalung mutiara.
Banyak opini beragam di media sosial yang menyebut pilihan idola wanita kelahiran 1997 itu terlalu seksi, bahkan "mencolok" dalam konteks ajang mode ikonik seperti Met Gala .
Beberapa pemirsa bahkan salah mengira salah satu potret yang disulam pada bodysuit itu sebagai gambar ikon hak-hak sipil Rosa Parks.


Menanggapi kontroversi di media sosial, Louis Vuitton baru saja menegaskan bahwa rangkaian potret ini tidak mewakili tokoh sejarah tertentu. Sebaliknya, potret-potret ini mewakili orang-orang yang memiliki makna pribadi khusus bagi seniman Henry Taylor—pelukis Amerika yang terkenal (Foto: Getty).
Untuk benar-benar memahami kisah di balik penampilan Lisa yang menonjol di Met Gala 2025, kita perlu melihat lebih dekat pada kombinasi unik antara seni dan mode.
Pakaian Lisa di Met Gala 2025 merupakan hasil kolaborasi antara merek Louis Vuitton, direktur kreatif Pharrell Williams, dan seniman Henry Taylor.

Bukan sekadar desain busana, pakaian tersebut juga memiliki makna artistik dan budaya yang mendalam, yang mencerminkan tema "Superfine: Tailoring Black Style" dari acara tahun ini (Foto: Getty).
Motif ikonis Louis Vuitton disulam dengan tangan secara teliti di sepanjang lengan, menciptakan sentuhan halus dan dengan terampil memeluk lekuk tubuh Lisa yang ramping. Busana ini merupakan bukti puncak keahlian, memadukan seni tradisional dan teknik modern.
Seluruh desainnya dibuat dengan cermat dari renda berkualitas tinggi, dihiasi payet berkilau, menciptakan efek cahaya yang memukau di karpet merah. Detail yang paling berharga dan menarik adalah sulaman potret perempuan yang menonjol di bagian badan gaun.

Berbagi dalam video di balik layar yang diproduksi oleh Vogue , Pharrell Williams berkata: "Desain ini dibuat khusus untuk Lisa dan terinspirasi oleh tema Met Gala tahun ini (Foto: Vogue).
Semua sulaman di badan kemeja Henry Taylor sama. Tiga kriteria yang saya tuju saat mendesain adalah kemewahan, daya tahan, dan kualitas tinggi.
Atas permintaan Lisa, kami menambahkan banyak kilau pada pakaiannya. Hari ini, ia mengenakan sebuah karya seni.
Potret Henry Taylor yang disulam pada korset Lisa merupakan bagian dari desain kreatif Pharrell Williams, yang bertanggung jawab menciptakan pakaiannya.

Sebelumnya, selama pertunjukan pertama Williams di Louis Vuitton, versi miniatur potret Henry Taylor juga dijahit ke jas dan aksesori (Foto: X).
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika motif naratif ini muncul di karpet merah acara penting seperti Met Gala - tempat mode dan seni bersinggungan.
Henry Taylor adalah seorang pelukis Amerika yang dikenal karena potret-potretnya yang penuh warna dan kuat, dengan fokus khusus pada penggambaran kehidupan orang-orang kulit hitam di Amerika.
Karya Taylor telah dipamerkan di banyak museum dan galeri ternama. Taylor diakui sebagai salah satu seniman kontemporer paling berpengaruh saat ini.

Dalam video di balik layar Vogue , Lisa mengungkapkan perasaan positifnya saat pertama kali melihat desain rancangan Pharrell Williams tersebut. Penyanyi Rockstar itu berbagi bahwa ia merasa kuat dan percaya diri saat mengenakan pakaian ini (Foto: Instagram).
Selain itu, anggota termuda grup Blackpink ini juga tak dapat menyembunyikan kekagumannya terhadap sulaman canggih karya seniman Henry Taylor, terutama bagaimana detail-detail buatan tangan tersebut turut andil dalam menceritakan kisah yang mendalam, sehingga meninggalkan jejak pribadi dan artistik yang kuat dalam desainnya.
Sumber: https://dantri.com.vn/giai-tri/su-that-ve-trang-phuc-goi-cam-bi-nem-da-cua-lisa-tai-met-gala-20250507120839455.htm
Komentar (0)