Dengan demikian, Surat Edaran tersebut tidak saja menitikberatkan pada penyatuan titik fokus pengelolaan modal di tingkat provinsi agar sesuai dengan model organisasi pemerintahan dua tingkat, tetapi juga memberikan regulasi yang lebih spesifik dan jelas mengenai suku bunga, biaya pengelolaan, penyediaan dan mekanisme penanganan risiko kredit, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan menjamin keamanan bagi sumber penting modal jaminan sosial ini.
Surat Edaran Kementerian Keuangan Nomor 84/2025/TT-BTC menetapkan bahwa modal anggaran provinsi dialokasikan setiap tahun (tergantung pada situasi aktual masing-masing daerah dan kemampuan menyeimbangkan anggaran) dan dipercayakan melalui cabang-cabang provinsi kepada Bank Kebijakan Sosial untuk dipinjamkan kepada masyarakat miskin dan penerima manfaat kebijakan lainnya sebagaimana diputuskan oleh Dewan Rakyat Provinsi.
Untuk melakukan hal ini, Surat Edaran tersebut juga secara jelas menetapkan badan khusus yang ditunjuk oleh Komite Rakyat provinsi untuk menandatangani kontrak perwalian dengan cabang provinsi Bank Kebijakan Sosial.
Peraturan-peraturan tersebut di atas diubah untuk menyesuaikan dengan penerapan model pemerintahan daerah 2 tingkat yang berlaku mulai 1 Juli 2025, yang mana pada saat itu hanya ada 2 tingkat: tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota, sehingga peraturan-peraturan tersebut diubah untuk menghapus kewenangan tingkat kabupaten/kota.
Untuk sumber modal yang telah diamanahkan anggaran kabupaten melalui Bank Kebijakan Sosial sebelum perubahan model organisasi administratif, Surat Edaran No. 84/2025/TT-BTC juga memberikan peta jalan transfer yang jelas.
Oleh karena itu, untuk modal anggaran tingkat kabupaten yang diamanahkan melalui Bank Kebijakan Sosial, serah terima akan diatur ke cabang Bank Kebijakan Sosial tingkat provinsi untuk melanjutkan penyaluran pinjaman. Badan khusus yang ditunjuk oleh Komite Rakyat provinsi akan menandatangani kontrak perwalian dengan cabang Bank Kebijakan Sosial tingkat provinsi untuk melanjutkan pemantauan dan pengelolaan.
Surat Edaran No. 84/2025/TT-BTC juga memberikan otoritas lokal lebih banyak otonomi dalam mengembangkan kebijakan pinjaman khusus yang sesuai dengan kondisi aktual.
Mengenai penanganan utang berisiko, Surat Edaran No. 84/2025/TT-BTC dengan jelas menyatakan bahwa jika karena alasan objektif, mekanisme umum yang ditentukan oleh Perdana Menteri akan berlaku. Namun, untuk kasus berisiko lainnya, Surat Edaran ini memberikan wewenang kepada daerah sebagaimana ditentukan oleh Dewan Rakyat Provinsi. Kewenangan untuk mempertimbangkan dan menangani utang berisiko akan diputuskan oleh Ketua Komite Rakyat Provinsi.
Apabila dana cadangan tidak mencukupi untuk mengganti kerugian, maka Surat Edaran tersebut juga membuka mekanisme penanganan yang fleksibel, yaitu tergantung pada situasi aktual pinjaman berisiko tersebut, badan khusus yang ditunjuk oleh Komite Rakyat provinsi untuk menandatangani kontrak perwalian akan memimpin, berkoordinasi dengan departemen terkait, cabang dan cabang Bank Kebijakan Sosial provinsi untuk melapor kepada Komite Rakyat provinsi guna menambah anggaran provinsi untuk penanganan, atau secara langsung mengurangi modal perwalian anggaran provinsi yang ditransfer melalui cabang Bank Kebijakan Sosial provinsi.
Sumber: https://hanoimoi.vn/sua-doi-bo-sung-quy-dinh-ve-quan-ly-va-su-dung-von-ngan-sach-dia-phuong-uy-thac-qua-ngan-hang-chinh-sach-xa-hoi-713841.html
Komentar (0)