Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Kapasitas akuifer berkurang 7.000 Piramida Besar

VnExpressVnExpress09/11/2023

[iklan_1]

Penurunan tanah, baik yang disebabkan oleh alam maupun manusia, menyebabkan kapasitas akuifer berkurang hingga 17 km3 per tahun secara global.

Kapasitas akuifer berkurang 7.000 Piramida Besar

Sistem irigasi di Lembah San Joaquin, California. Foto: GomezDavid/iStock

Tim ilmuwan dari Desert Research Institute (DRI) di Colorado State University dan Missouri University of Science and Technology mempelajari penurunan penyimpanan air tanah di seluruh dunia akibat penurunan tanah, Interesting Engineering melaporkan pada 7 November. Studi baru ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Penurunan tanah adalah penurunan permukaan tanah akibat hilangnya material cair atau padat dari bawahnya. Hal ini dapat terjadi secara alami atau akibat aktivitas manusia, seperti pertambangan, ekstraksi minyak dan gas, serta pemompaan air tanah. Ketika air tanah dipompa keluar dari akuifer, ruang antara tanah dan partikel batuan runtuh, mengurangi volume dan kapasitas akuifer. Hal ini menyebabkan tanah di atasnya amblas, terkadang hingga beberapa meter. Penurunan tanah dapat berdampak negatif pada infrastruktur, pertanian , ekosistem, dan kesehatan manusia.

“Penelitian kami menempatkan penurunan tanah yang disebabkan oleh pemompaan air tanah yang berlebihan ke dalam konteks global,” kata Fahim Hasan, mahasiswa pascasarjana di Colorado State University.

Studi ini menggunakan metode seperti penginderaan jauh, kumpulan data model, dan pembelajaran mesin untuk menganalisis dan mengkuantifikasi penurunan tanah. Dengan memahami mekanisme penyebab penurunan tanah dan keruntuhan akuifer, para ilmuwan telah berhasil membuat peta yang secara akurat memprediksi penurunan tanah global. Peta-peta ini merupakan alat yang berguna untuk menilai tingkat penurunan tanah di area yang diketahui dan menemukan area dengan masalah air tanah yang belum diketahui, sehingga mendukung pengembangan langkah-langkah pengelolaan air tanah yang berkelanjutan.

Alat baru ini memprediksi penurunan tanah global dengan resolusi spasial tinggi sekitar 2 km. Alat ini juga memperkirakan bahwa kapasitas akuifer hilang dengan laju 17 km³ per tahun secara global. Kehilangan 17 km³ ini setara dengan ukuran 7.000 Piramida Agung Giza di Mesir dan bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan bahkan jika pemompaan air tanah dihentikan.

Studi ini juga menyoroti perlunya praktik pengelolaan air tanah yang berkelanjutan, terutama di lahan pertanian dan perkotaan, yang menyumbang sekitar 73 persen dari penurunan tanah yang dipetakan. "Dengan studi baru ini, kami ingin memahami dinamika penurunan tanah secara global, pada resolusi yang cukup tinggi untuk membantu lembaga pengelola setempat," ujar rekan penulis studi Sayantan Majumdar, seorang ilmuwan hidrologi dan penginderaan jauh di DRI.

Thu Thao (Menurut Teknik Menarik )


[iklan_2]
Tautan sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Jet tempur Su-30-MK2 jatuhkan peluru pengacau, helikopter mengibarkan bendera di langit ibu kota
Puaskan mata Anda dengan jet tempur Su-30MK2 yang menjatuhkan perangkap panas yang bersinar di langit ibu kota
(Langsung) Gladi bersih perayaan, pawai, dan pawai Hari Nasional 2 September
Duong Hoang Yen menyanyikan "Tanah Air di Bawah Sinar Matahari" secara a cappella yang menimbulkan emosi yang kuat

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk