Perdana Menteri Suriah Muhammad Ghazi al-Jalali bertemu dengan Duta Besar Iran untuk Suriah Hussein Akbari pada 2 Oktober untuk membahas cara kerja sama dalam mendukung pengungsi Lebanon, prospek penguatan hubungan bilateral, dan perkembangan terbaru di kawasan.
Orang-orang berbondong-bondong ke perbatasan Suriah-Lebanon untuk melarikan diri dari konflik. (Sumber: AP) |
Perdana Menteri Al-Jalali menekankan bahwa pemerintah Suriah akan berupaya memastikan kebutuhan pengungsi Lebanon, sambil mengubah beberapa prosedur untuk memfasilitasi penerimaan mereka dan memantau situasi di tempat tinggal mereka.
Perdana Menteri Al-Jalali mengatakan Suriah siap menyambut inisiatif apa pun yang membantu rakyat Lebanon mengungsi, menegaskan bahwa Damaskus selalu mendukung Beirut.
Selama pertemuan tersebut, kedua belah pihak juga mempertimbangkan mekanisme kerja sama untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan dan menyediakan dukungan medis bagi warga Lebanon.
Duta Besar Iran untuk Suriah Hussein Akbari mengatakan Teheran siap berkoordinasi dengan otoritas Suriah untuk membantu pengungsi Lebanon.
Lebih dari 1.000 warga Lebanon tewas, 6.000 terluka, dan sekitar 100.000 telah menyeberang ke Suriah sejak Israel meningkatkan serangan lintas perbatasan di Lebanon.
Menurut Bapak Najib Mikati, Perdana Menteri Lebanon, sekitar 1 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena serangan Israel, menekankan bahwa negara tersebut sedang mengalami "gelombang migrasi terbesar dalam sejarahnya".
Selain itu, Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) telah berupaya menyediakan makanan, air, selimut, dan bantuan medis di titik-titik penyeberangan perbatasan, serta membimbing pengungsi Lebanon ke bentuk bantuan lainnya di Suriah.
Badan tersebut juga meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk meringankan krisis kemanusiaan di Lebanon dan Suriah.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/syria-tuyen-bo-san-sang-phoi-hop-voi-iran-ho-tro-nguoi-ti-nan-lebanon-khang-dinh-luon-dung-ve-phia-beirut-288546.html
Komentar (0)