
Mata uang kripto terbesar di dunia menunjukkan kenaikan yang stabil setelah mencapai $81.000 akhir pekan lalu—level terendah sejak April. Meskipun baru-baru ini pulih, Bitcoin masih turun sekitar 28% dari level tertinggi sepanjang masa di atas $126.000 yang dicapai pada bulan Oktober.
Para ahli strategi di perusahaan 10X Research yang berkantor pusat di Singapura mencatat bahwa meskipun kuartal keempat biasanya merupakan periode paling eksplosif untuk bitcoin, sejarah telah menunjukkan bahwa reli ini hanya muncul ketika ada katalis tertentu.
Pasar saat ini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin persentase pada bulan Desember. Namun, pesan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi pers pasca-pertemuan, bisa menjadi faktor terpenting yang membentuk arah harga mata uang kripto.
Menurut 10X Research, pergerakan harga Bitcoin saat ini lebih bergantung pada pesan dan arahan kebijakan dari The Fed, bukan sekadar pemangkasan suku bunga. Oleh karena itu, kelompok pakar ini berpendapat bahwa penurunan suku bunga pada bulan Desember (jika ada) belum tentu merupakan sinyal positif untuk mendongkrak harga Bitcoin. Sementara itu, jika The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, risiko aksi jual besar-besaran di pasar dapat meningkat secara signifikan.
Perusahaan tersebut juga menepis ekspektasi bahwa peningkatan belanja dari Rekening Umum Departemen Keuangan (Treasury General Account/TGA) – “kantong uang” pemerintah AS – akan mendongkrak pasar, dengan alasan bahwa belanja tersebut, yang muncul setelah berakhirnya penutupan pemerintah AS, mungkin tidak akan memberikan dampak yang diharapkan.
Mengutip data spesifik, 10X Research menunjukkan bahwa selama pencairan TGA terakhir sekitar $522 miliar, harga awal Bitcoin tidak hanya tidak naik, tetapi juga turun sebesar $14.000 (setara dengan 15%). Mata uang ini baru benar-benar mencapai titik terendah dan naik setelah aktivitas belanja terus berlanjut, dengan jeda lebih dari dua bulan antara Februari dan April 2025.
Berdasarkan fakta tersebut, laporan tersebut menyimpulkan bahwa hubungan antara arus kas TGA dan harga Bitcoin mungkin lebih bersifat teoretis daripada kausal, atau jika memang ada hubungan kausal yang nyata, dampaknya akan tertunda. Unit tersebut juga mencatat bahwa saldo TGA masih dipertahankan pada tingkat yang tinggi.
Dengan asumsi korelasi ini berlaku dan pola jeda dua bulan berlanjut, bitcoin dapat melanjutkan tren akumulasi sampingnya hingga akhir Januari 2026, sebelum dampak apa pun dari likuiditas menjadi jelas di pasar, prediksi para analis.
Sumber: https://baotintuc.vn/thi-truong-tien-te/tai-lap-moc-90000-usd-bitcoin-da-thuc-su-thoat-day-20251127094445556.htm






Komentar (0)