Pria bersenjata menghabiskan waktu berbulan-bulan mencari target sebelum memutuskan untuk membunuh Tuan Trump

Crooks mencari informasi tentang acara Trump dan Presiden AS Joe Biden lebih dari 60 kali sebelum menghadiri kampanye ini.

Bukti investigasi FBI atas pembunuhan tersebut dirilis pada 28 Agustus 2024. Foto: FBI

Crooks awalnya berencana menyerang sebuah acara, tetapi ketika kampanye Trump diumumkan pada awal Juli, ia melihatnya sebagai "kesempatan yang baik," menurut Kevin Rojek, seorang pejabat senior FBI di Pennsylvania.

FBI belum menentukan motif Crooks dalam upaya pembunuhan terhadap Trump di sebuah rapat umum di Butler, Pennsylvania, pada 13 Juli. Komputer Crooks menunjukkan bahwa ia tertarik pada berbagai ideologi, tetapi tidak menunjukkan bahwa ia dipengaruhi oleh sudut pandang politik tertentu. FBI juga tidak menemukan bukti bahwa Crooks bekerja sama dengan pihak lain atau diarahkan oleh kekuatan asing.

Crooks memanjat gedung di dekat acara tersebut dan melepaskan delapan tembakan ke arah Trump sebelum akhirnya ditembak oleh agen Dinas Rahasia. Beberapa investigasi oleh Kongres AS dan badan-badan pemerintah AS sedang meninjau langkah-langkah keamanan di acara tersebut. FBI juga terus menyelidiki Crooks untuk mempelajari lebih lanjut tentang ideologi dan motifnya.

Pencarian di komputer Crooks menunjukkan bahwa ia telah tertarik dengan acara kampanye Trump sejak September 2023 dan telah mencari acara kedua kandidat di dekat daerahnya sejak April. Ia juga meneliti tanggal konvensi Partai Republik dan Demokrat.

Beberapa hari menjelang pembunuhan itu, Crooks telah meneliti lokasi pidato Trump dan detail tentang perusahaan pemilik gedung tempat ia akan menembak. Salah satu peluru mengenai telinga Trump. Crooks juga meninggalkan alat peledak di mobilnya dan telah meneliti informasi pembuatan bom sejak 2019.

Cao Phong (menurut Reuters)

Sumber: https://www.congluan.vn/fbi-tay-sung-danh-nhieu-thang-tim-kiem-muc-tieu-truoc-khi-chon-am-sat-ong-trump-post309751.html