Rudal Kh-101 ditingkatkan, serangan udara Rusia semakin ganas

Serangan rudal Rusia baru-baru ini terhadap Ukraina menandai penggunaan rudal jelajah peluncuran udara jarak jauh Kh-101 yang dilengkapi dengan hulu ledak cluster.

Sebagai bagian dari serangan Rusia di kota Chernivtsi, Ukraina barat daya, pada pertengahan Juli, klip baru tersebut, yang tampaknya direkam dari jendela sebuah gedung apartemen, menunjukkan sebuah rudal jatuh ke tanah dengan sudut yang curam. Foto: @TheDeadDistrict.

Serangkaian ledakan terjadi, mirip dengan ledakan submunisi. Kepulan asap hitam mengepul dari area tersebut. Foto: @TheDeadDistrict.

Layanan Darurat Negara Ukraina menyatakan bahwa serangan Rusia di Chernivtsi menyebabkan kerusakan pada gedung-gedung administrasi dan perumahan, serta kendaraan. Dua orang tewas dan 14 lainnya luka-luka dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Foto: @TheDeadDistrict.

Dalam definisi paling dasarnya, munisi tandan adalah bom, roket, peluru artileri, dan proyektil lain yang, ketika ditembakkan, akan meledak di udara dan melepaskan puluhan atau bahkan ratusan senjata yang lebih kecil. Submunisi ini seringkali berupa bahan peledak berkekuatan tinggi atau ranjau, yang dilindungi oleh berbagai perjanjian internasional, termasuk Konvensi Munisi Tandan. Foto: @Komando Materiel Angkatan Udara.

Penyebaran ini meningkatkan area kerusakan fisik lebih besar daripada satu hulu ledak. Selain sifat kerusakan yang tidak pandang bulu ketika digunakan di area berpenduduk, sejumlah besar submunisi gagal meledak pada benturan awal. Submunisi ini kemudian dapat membahayakan upaya penyelamatan dan, jika tidak diamankan, dapat tetap menjadi ancaman potensial bagi warga sipil selama bertahun-tahun. Foto: @Komando Materiel Angkatan Udara.

Meskipun belum diketahui secara pasti jenis senjata apa yang digunakan, satu-satunya senjata yang masuk akal yang kita lihat dalam video ini kemungkinan besar adalah rudal jelajah jarak jauh Kh-101 Rusia. Foto: @militarnyi.

Mengingat jarak Chernivtsi ke Rusia — hanya 32 kilometer dari perbatasan dengan Rumania, anggota NATO — rudal jelajah jarak jauh Kh-101 adalah satu-satunya kandidat logis bagi Rusia untuk melancarkan serangan ini. Foto: @TheDeadDistrict.

Sumber-sumber militer Rusia dan kanal-kanal Telegram terkait pertahanan telah mengakui keberadaan varian rudal jelajah jarak jauh Kh-101 dengan hulu ledak klaster. Mereka juga mengklaim bahwa rudal ini dirancang untuk mengatasi kekurangan sebelumnya dalam menyerang target-target yang tersebar seperti bandara-bandara Ukraina dan sistem pertahanan udara. Foto: @Aviation Week.

Jangkauan maksimum rudal Kh-101 diperkirakan antara 3.000 dan 4.000 km. Rudal ini mulai diproduksi massal pada tahun 2010-2011 dan kemudian digunakan dalam kampanye Rusia di Suriah, diluncurkan dari pesawat pengebom Tu-160 dan Tu-95MS. Foto: @Бабель.

Namun, Kh-101 adalah senjata yang berharga dan bukan surplus setelah bertahun-tahun bertempur di Ukraina, sehingga penggunaannya secara selektif jelas merupakan prioritas utama Angkatan Udara Rusia. Dengan kata lain, targetnya tidak dipilih secara sembarangan, baik sipil maupun militer. Foto: @ Aviation Week.

Penggunaan rudal Kh-101 dengan submunisi di wilayah sipil merupakan pelanggaran hukum internasional yang nyata. Di saat yang sama, dengan Rusia dan Ukraina yang menolak menandatangani Konvensi Munisi Tandan (yang melarang senjata semacam itu), penggunaan rudal Kh-101 dengan submunisi akan terus berlanjut dan kemungkinan akan meluas dalam konflik ini. Foto: @Бабель.

Mengenai rudal jelajah jarak jauh Kh-101, Rusia sedang berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan produksi senjata ini, yang memberi Angkatan Udara Rusia satu-satunya cara untuk menyerang lebih jauh ke Ukraina. Foto: @AviationWeek.

TWZ Lihat tautan sumber

Tautan postingan asli Salin tautan

https://www.twz.com/air/rudal-jelajah-KH-101-versi-hulu-ledak-kluster-rusia-tertangkap-kamera

Sumber: https://khoahocdoisong.vn/ten-lua-kh-101-duoc-nang-cap-don-khong-kich-cua-nga-ngay-cang-du-doi-post1556736.html