Surat kabar Independent melaporkan hari ini, 6 Januari, bahwa Alaska Airlines (USA) menghentikan sementara semua penerbangan pesawat Boeing 737 Max 9 miliknya, setelah jendela dan sebagian badan pesawat di salah satu pesawatnya meledak di udara tak lama setelah lepas landas.
Secara spesifik, Alaska Airlines menyatakan bahwa sebuah Boeing 737 Max 9 terpaksa melakukan pendaratan darurat tak lama setelah lepas landas dari Portland (Oregon, AS) pada 5 Januari waktu AS. Untungnya, seluruh 174 penumpang dan 6 awak pesawat selamat.
Jendela di pesawat meledak.
"Penerbangan Alaska Airlines 1282 dari Portland, Oregon menuju Ontario, California, mengalami insiden malam ini tak lama setelah keberangkatan," menurut pernyataan dari Alaska Airlines.
Maskapai penerbangan tersebut kini telah mengambil "langkah pencegahan dengan menghentikan sementara armadanya yang berjumlah 65 pesawat Boeing Max 9".
Surat kabar The Guardian mengutip data pelacakan penerbangan dari situs web FlightAware yang mengatakan bahwa pesawat mengubah arah setelah mencapai ketinggian 4.875 meter, sekitar 6 menit setelah lepas landas pada pukul 17.07 tanggal 5 Januari.
Seseorang di dalam pesawat mengirimkan foto ke KATU-TV yang menunjukkan lubang di sisi pesawat di samping kursi penumpang. KPTV-TV juga merilis foto-foto yang dikirim oleh penumpang lain yang menunjukkan sebagian besar badan pesawat hilang.
Badan Penerbangan Federal AS (FAA) mengonfirmasi bahwa pesawat mendarat dengan selamat setelah kru melaporkan adanya masalah tekanan udara. Badan tersebut sedang menyelidiki insiden tersebut.
Raksasa kedirgantaraan AS Boeing, yang memproduksi Boeing 737 Max 9, mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan lebih banyak informasi dan siap membantu penyelidikan.
Max adalah versi terbaru dari keluarga 737 yang diproduksi oleh Boeing. Pesawat ini bermesin ganda, berlorong tunggal, dan umum digunakan pada penerbangan domestik di AS. Pesawat ini mulai beroperasi pada Mei 2017.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)