Arsenal memasuki pertandingan melawan Bayern München sebagai tim teratas di klasemen dan dengan cepat menunjukkan inisiatif penuh. Tepat setelah peluit awal dibunyikan, pelatih Mikel Arteta dan timnya meningkatkan formasi mereka, menekan tinggi, dan membendung kemampuan Bayern dalam menguasai bola. Koordinasi cepat antara Saka, Rice, dan Calafiori terus-menerus menembus kedua sayap, memaksa perwakilan Bundesliga itu untuk mundur dan bertahan.
Jurrien Timber menyundul bola dengan sempurna untuk membuka skor bagi Arsenal.
Setelah beberapa peluang yang gagal dimanfaatkan Trossard dan Saka, Arsenal dengan cepat memperkokoh keunggulan mereka dengan gol pembuka di menit ke-22. Berawal dari tendangan sudut yang disambar Declan Rice dengan arah yang kurang tepat, Jurrien Timber memilih titik pendaratan yang tepat, melompat tinggi, dan menyundul bola melewati Manuel Neuer. Stadion Emirates bergemuruh dengan kegembiraan saat Arsenal unggul lebih dulu, pantas mendapatkan keunggulan tersebut.
Namun, kegembiraan itu tidak berlangsung lama. Bayern, meskipun berada dalam posisi yang kurang menguntungkan, masih memiliki pemain-pemain yang mampu membuat perbedaan. Pada menit ke-32, Serge Gnabry dengan lihai melepaskan diri dari tekanan dan memberikan umpan akurat, membuka ruang bagi Lennart Karl untuk berlari dan menyelesaikannya dengan apik, menyamakan kedudukan 1-1. Gol penentu tersebut membuat babak pertama semakin menegangkan karena kedua tim berebut bola untuk mencari keunggulan sebelum jeda.
Di babak kedua, Arsenal masih mendominasi permainan. Saka melepaskan tembakan keras dari sudut sempit yang memaksa Neuer untuk melompat menyelamatkan gawang. Beberapa menit kemudian, Declan Rice berhasil menghadang bola, tetapi tembakannya tidak cukup berbahaya untuk menaklukkan kiper veteran Jerman tersebut. Meskipun terus-menerus gagal, Arsenal tidak menunjukkan rasa tidak sabar, terus bertahan dengan kombinasi pendek, yang membuat pertahanan Bayern terbelah.
Upaya itu membuahkan hasil di menit ke-69. Berawal dari pergerakan Calafiori yang berirama, bek Italia tersebut dengan cerdik memberikan umpan silang kepada Noni Madueke yang memanfaatkan umpan dari jarak dekat untuk menambah skor menjadi 2-1. Gol ini tak hanya membawa Arsenal unggul, tetapi juga mematahkan semangat Bayern.
Madueke memilih posisi yang tepat untuk menendang bola ke gawang dari jarak dekat dan membawa Arsenal unggul 2-1.
Meskipun tim tamu belum mampu menstabilkan formasi mereka setelah kebobolan gol, Arsenal terus memberikan serangan terakhir. Pada menit ke-77, Gabriel Martinelli memanfaatkan umpan terobosan Odegaard dan melepaskan diri dari umpan terobosan. Melawan Neuer, striker Brasil itu tetap tenang dan menyelesaikannya dengan apik untuk memastikan kemenangan 3-1 bagi Arsenal.
Menit-menit akhir, Bayern melakukan serangkaian pergantian pemain, tetapi gagal memberikan dampak. Arsenal mengambil inisiatif untuk memperlambat tempo, menguasai bola dengan kuat, dan membendung semua serangan lawan. Pada akhirnya, tim asuhan Arteta menang meyakinkan, memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka dan menjadi satu-satunya tim yang belum pernah kalah di Liga Champions musim ini.
Susunan pemain awal:
Arsenal: Raya, Timber, Saliba, Mosquera, Lewis-Skelly, Eze, Zubimendi, Rice, Saka, Merino, Trossard.
Bayern Munich: Neuer, Laimer, Tah, Upamecano, Stanisic, Kimmich, Pavlovic, Olise, Karl, Gnabry, Kane.
Final: Arsenal 3-1 Bayern Munchen.
Sumber: https://baoxaydung.vn/thang-thuet-phuc-bayern-arsenal-tiep-tuc-bat-bai-tai-champions-league-192251127062045187.htm







Komentar (0)