Pasar saham baru saja memasuki sesi perdagangan baru dengan likuiditas yang tercatat mencapai titik terendah. Jumlah saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Singapura (HoSE) pada 21 Desember 2023 hanya mencapai 455 juta lembar saham, penurunan tajam dibandingkan rata-rata sesi perdagangan sebelumnya.
Dibandingkan dengan sesi perdagangan lainnya, sesi ini merupakan sesi dengan likuiditas terendah dalam 2 bulan terakhir. Dalam hal nilai pencocokan saham, HoSE mencatat total VND9.700 miliar, menandai sesi kedua berturut-turut dengan likuiditas pasar di bawah ambang batas VND10.000 miliar.
Likuiditas pasar saham anjlok ke level terendah dalam 2 bulan (Foto TL)
Ini merupakan sinyal yang mengkhawatirkan karena rata-rata likuiditas per sesi pasar terus menurun belakangan ini, hanya tercatat sekitar 13.000 miliar VND. Dalam 2 sesi perdagangan terakhir, likuiditasnya berada di bawah 10.000 miliar VND.
Sementara itu, Indeks VN terus berfluktuasi di sekitar angka 1.100 poin tanpa pemulihan yang jelas. Hal ini sangat memengaruhi psikologi investor di pasar.
Perkembangan lainnya adalah investor asing terus melakukan aksi jual bersih (net sell) saham, yang juga menimbulkan kekhawatiran bagi investor domestik. Investor asing telah mencatatkan aksi jual bersih (net sell) selama 17 sesi berturut-turut dan belum ada tanda-tanda akan berhenti.
Namun, beberapa pakar berpendapat bahwa likuiditas yang rendah bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Hal ini dikarenakan di akhir tahun, investor seringkali berada dalam kondisi istirahat, sehingga wajar jika arus kas yang masuk ke pasar terbatas.
Selain itu, informasi mengenai perusahaan dengan hasil kinerja kuartal keempat belum diumumkan, sehingga pasar menjadi kosong. Oleh karena itu, investor akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)