Hanya beberapa jam setelah menjabat sebagai Presiden, Donald Trump akan menerapkan serangkaian kebijakan seperti yang dijanjikan selama kampanye pemilu, termasuk deportasi besar-besaran terhadap imigran ilegal.
Tuan Trump. Foto: EPA/EFE
NBC News melaporkan bahwa tim transisi Trump menyatakan hal tersebut. Menurut seorang pejabat kampanye Trump, perubahan tersebut diperkirakan akan terjadi dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menandakan perubahan dramatis dari pemerintahan Presiden Joe Biden. Trump telah bersiap untuk membalikkan kebijakan pendahulunya pada hari pertama masa jabatannya. Di antara langkah-langkah yang akan diterapkan adalah deportasi imigran ilegal yang cepat dan meluas, mengakhiri penggantian biaya perjalanan militer untuk aborsi, dan membatasi akses ke layanan konfirmasi gender bagi tentara transgender. Namun, sebagian besar hari pertama akan difokuskan pada penghentian imigrasi ilegal, yang merupakan isu utama kampanye Trump. Presiden terpilih tersebut diperkirakan akan menandatangani lima perintah eksekutif untuk mengatasi masalah tersebut setelah dilantik. "Pasti akan ada banyak langkah cepat, sejak hari pertama, di bidang imigrasi," kata seorang sekutu Trump. "Akan ada dorongan untuk membuat rencana besar dan memastikan bahwa janji kampanye bukanlah janji kosong." Namun, janji kampanye Trump juga sulit dipenuhi. Mendeportasi imigran ilegal akan menjadi tantangan logistik yang bisa memakan waktu bertahun-tahun. Masih banyak pertanyaan tentang janji pemotongan pajaknya. Selain itu, janjinya untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina dalam 24 jam hampir mustahil dipenuhi. Namun, para penasihat Trump di resor Mar-a-Lago dan di kantornya di West Palm Beach, Florida, dikabarkan sedang menyusun strategi untuk mengakhiri konflik di Timur Tengah dan Ukraina. Setelah kemenangan telaknya pada 5 November, Presiden terpilih tersebut bergerak cepat untuk membentuk kabinet dan tim penasihat senior Gedung Putih. Hingga 21 November, Trump telah memilih lebih dari 30 orang untuk posisi senior di pemerintahan, dibandingkan dengan 3 orang yang dipilih selama masa transisinya pada tahun 2016. Sumber: https://vietnamnet.vn/thay-doi-than-toc-se-dien-ra-trong-ngay-dau-ong-donald-trump-nham-chuc-2344639.html





Komentar (0)