Kementerian Perindustrian dan Perdagangan menyatakan bahwa pada 26 Oktober, Vietnam dan Amerika Serikat sepakat untuk mengumumkan Pernyataan Bersama Vietnam-AS tentang Kerangka Perjanjian Perdagangan Timbal Balik, Adil, dan Berimbang (Pernyataan Bersama) bertepatan dengan kunjungan Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Pham Minh Chinh ke KTT ASEAN yang diselenggarakan pada 26-28 Oktober di Kuala Lumpur, Malaysia. Kedua pihak juga sepakat untuk melanjutkan negosiasi pajak timbal balik dan penghapusan hambatan tarif di masa mendatang.

Meskipun terdapat hambatan pajak timbal balik, ekspor ke AS dalam 9 bulan pertama tahun ini masih tumbuh lebih dari 27% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024
Menurut Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, pernyataan bersama tersebut merupakan dokumen yang disepakati Vietnam dan AS untuk diterbitkan guna menunjukkan hasil negosiasi perdagangan timbal balik kedua negara hingga saat ini. Pernyataan bersama ini juga mengapresiasi upaya instansi pemerintah dan pelaku usaha kedua negara dalam membangun hubungan ekonomi dan perdagangan yang seimbang, stabil, dan berkelanjutan, sejalan dengan Kemitraan Strategis Komprehensif Vietnam-AS.
Pernyataan Bersama mengakui isi utama perjanjian perdagangan yang timbal balik, adil, dan seimbang antara Vietnam dan AS.
Oleh karena itu, Vietnam dan AS akan bekerja sama secara konstruktif untuk mengatasi kekhawatiran kedua belah pihak terkait hambatan non-tarif, menyepakati komitmen terkait perdagangan digital, jasa, dan investasi, membahas hak kekayaan intelektual, pembangunan berkelanjutan, serta memperkuat kerja sama untuk meningkatkan ketahanan rantai pasokan.
Terus bernegosiasi mengenai pajak timbal balik yang adil dan seimbang
Juga menurut Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, dalam pernyataan bersama yang dirilis, AS dan Vietnam menetapkan bahwa kedua belah pihak akan terus membahas dan melaksanakan langkah-langkah selanjutnya untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan yang timbal balik, adil dan seimbang berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, konstruksi, kesetaraan, penghormatan terhadap kemerdekaan, otonomi, lembaga politik , saling menguntungkan dan pertimbangan tingkat pembangunan masing-masing.
Sebelumnya, pada 2 April (waktu AS), Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif timbal balik terhadap negara-negara di seluruh dunia, dengan Vietnam menghadapi tarif pajak tertinggi hingga 46%. Sejak saat itu, sejak akhir April, Vietnam dan AS telah mengadakan banyak negosiasi perdagangan timbal balik, baik di tingkat teknis maupun tingkat menteri.
Selain itu, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nguyen Hong Dien, Kepala Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) Jamieson Greer dan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengadakan banyak sesi negosiasi langsung dan daring.
Pada 1 Agustus (waktu Vietnam), AS mengumumkan keputusan Presiden Donald Trump tentang penyesuaian tarif pajak resiprokal untuk 69 negara dan wilayah. Khususnya, tarif pajak resiprokal AS untuk Vietnam turun dari 46% menjadi 20%.
Meskipun adanya dampak dari penerapan pajak timbal balik sebesar 20% oleh AS terhadap barang ekspor Vietnam, informasi dari Departemen Bea Cukai (Kementerian Keuangan) menyebutkan bahwa hingga akhir September, total omzet perdagangan bilateral kedua negara mencapai sekitar 126,4 miliar USD (naik 27,3% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024).
Di antaranya, Vietnam mengekspor ke AS sebesar 112,8 miliar USD, naik 27,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, dan mengimpor dari AS sebesar 13,66 miliar USD, naik 23,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
Sumber: Thanh Nien
>>> Silakan saksikan HTV News pukul 8:00 malam dan 24G World Program pukul 8:30 malam setiap hari di saluran HTV9.
Sumber: https://htv.com.vn/viet-nam-my-thong-nhat-cong-bo-tuyen-bo-chung-ve-thue-doi-ung-222251026183642854.htm






Komentar (0)