(NLDO) – Bukan sekadar kegiatan pengalaman, lokakarya membungkus banh chung juga merupakan kesempatan bagi siswa dari Vietnam dan Myanmar untuk terhubung lebih dekat.
Pada tanggal 13 Januari, Politeknik Bach Viet (Distrik Go Vap) menyelenggarakan lokakarya pembuatan banh chung, yang menarik banyak mahasiswa. Lokakarya ini juga dihadiri oleh 26 mahasiswa Myanmar yang sedang mempelajari interpretasi ekonomi dan komersial Jepang di sekolah tersebut.
Siswa-siswi Myanmar dengan penuh perhatian menyaksikan kepala sekolah membungkus banh chung
Sambil membungkus kue, Tuan Thanh bercerita kepada murid-muridnya tentang adat istiadat Tet di Vietnam.
Mengambil peran sebagai instruktur, Dr. Tran Manh Thanh, Kepala Sekolah Politeknik Bach Viet, membuat banyak siswa mengagumi ketangkasan dan keramahannya.
Saat membungkus kue, Dr. Thanh berkata: "Banh chung yang berkualitas adalah kue berbentuk persegi dan padat saat disentuh. Setelah direbus, kue tidak lembek, tetap lembut seperti nasi ketan, dan tetap lezat seperti daging dan buncis. Meskipun saat ini sudah ada cetakan siap pakai untuk membungkus kue, tidak semua orang bisa membungkusnya dengan baik."
Menurut Dr. Thanh, lokakarya membungkus kue Chung merupakan kegiatan yang sangat bermakna, menciptakan kesempatan bagi siswa Myanmar untuk mempelajari lebih lanjut tentang adat istiadat tradisional Tet di Vietnam. Kue Chung bukan hanya hidangan tradisional selama Tet, tetapi juga simbol budaya yang mendalam, melambangkan reuni, kemakmuran, dan rasa terima kasih kepada leluhur.
Para dosen dan mahasiswa bergandengan tangan untuk membungkus banh chung
Meskipun banyak kue yang pecah dan kami harus membeli lebih banyak daun dong untuk memperbaikinya, semua orang bersemangat karena kami memiliki lokakarya yang sangat berarti.
Saat pertama kali membungkus banh chung, banyak siswa tertawa terbahak-bahak karena hasilnya sangat berbeda dengan instruksi. "Meskipun banh chung yang saya bungkus tidak terlalu cantik, saya tetap bangga. Saya berharap banh chung-nya segera siap agar saya bisa menikmati cita rasa banh chung Vietnam," ujar Hnin Eu Shwe Yee dengan penuh semangat.
Tahun ajaran 2024 adalah tahun pertama sekolah menerima siswa internasional, sehingga sekolah ingin menghadirkan suasana Tet yang nyaman dengan hidangan tradisional untuk dinikmati teman-teman internasional. Selain itu, membungkus banh chung bersama-sama membantu siswa Vietnam dan Myanmar mengatasi hambatan bahasa dan budaya, menciptakan hubungan yang bermakna berdasarkan pengalaman yang sama.
Pihak sekolah berencana untuk membungkus sekitar 100 banh chung. Setelah matang, kue-kue tersebut akan dibagikan kepada siswa Vietnam dan Myanmar yang tinggal di asrama.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/chuyen-la-thay-viet-huong-dan-sinh-vien-myanmar-goi-banh-chung-196250113162020611.htm
Komentar (0)