Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Tekanan anak-anak yang tumbuh dalam peran sebagai "panutan"

Di tengah kesibukan sehari-hari, ada anak-anak yang tumbuh besar sebagai "panutan" dan lupa bahwa mereka masih anak-anak. Kisah Tran Thi My Suong (lahir 2008, Kota Da Nang) bagaikan sepotong kecil namun mendalam dari tekanan diam-diam yang dialami banyak keluarga di Vietnam.

Báo Phụ nữ Việt NamBáo Phụ nữ Việt Nam30/11/2025

"Aku berharap orang tuaku berhenti memiliki saudara kandung…"

Kalimat yang terkesan penuh kebencian itu diucapkan My Suong sambil menangis—saat itu usianya baru 10 tahun lebih. Mendengar putrinya berkata demikian, ibunya tiba-tiba terdiam... Suong adalah putri sulung dari 4 bersaudara. Ayahnya menderita penyakit jantung, ibunya sering sakit, dan kemiskinan selalu menghantuinya. Sejak kecil, ia tinggal bersama kakek-neneknya untuk "meringankan beban" orang tuanya. Namun, di musim panas, ia pulang—bukan untuk beristirahat, melainkan untuk menggendong adiknya, membantu memasak, dan mengerjakan pekerjaan rumah... Ketika ia sedikit lebih besar, Suong bekerja ekstra di waktu luangnya, menabung setiap sen untuk membantu orang tuanya. Saat tinggal bersama neneknya, keluarga paman termudanya juga memiliki seorang anak, Suong sibuk mengurus adiknya. Di mana pun ada yang lebih muda, Suong seolah menjadi "kakak tertua".

Namun, gadis itu tetap gigih di jalur pembelajaran: Sebelas tahun berturut-turut menjadi siswa berprestasi, menjadi sekretaris kelas yang aktif, selalu hadir dalam tim siswa berprestasi, dan menuai prestasi yang mengagumkan. Di tengah larut malam untuk memanfaatkan waktu belajar, Suong dengan gigih memupuk cita-citanya menjadi seorang guru. "Saya ingin mengubah nasib saya sendiri, keluar dari kemiskinan, dan agar anak-anak saya di masa depan tidak harus menjadi dewasa lebih awal seperti saya sekarang," ungkap Suong. Di usia 17 tahun, pernyataan itu bukan hanya sebuah pengakuan, tetapi juga keinginan seorang kakak perempuan.

Tekanan untuk “harus menjadi orang baik agar bisa menjadi contoh bagi adik-adikku”

Nyatanya, keinginan itu bukan hanya milik Suong. "Melihat putri saya, saya melihat diri saya di masa lalu," ungkap Ibu Vo Thi My Nuong, ibu Suong. Dulu, ia juga merupakan kakak perempuan tertua dalam keluarga miskin dengan banyak anak. Sejak kecil, ia terbiasa mengalah, memikul tanggung jawab, dan disuruh oleh kerabatnya "harus berbuat baik agar menjadi teladan bagi adik-adiknya". Mungkin itulah sebabnya, ketika ia menjadi seorang ibu, ia juga secara tidak sadar memberi putrinya peran yang sama—peran sebagai orang kuat yang harus bisa berpikir dewasa.

"Baru ketika saya mendengar anak saya terisak-isak, 'Saya sangat tertekan!', saya tersadar. Saya menyadari bahwa saya tanpa sengaja telah membebani anak saya dengan beban yang sangat saya takuti," kata Ibu Nuong. Sejak hari itu, beliau mulai belajar kembali bagaimana menjadi seorang ibu: belajar bagaimana mendengarkan, bagaimana mengucapkan terima kasih, bagaimana meminta maaf, dan bagaimana mengajari anaknya untuk hidup seperti anak normal.

Kisah ibu dan anak perempuan Suong dan Nuong adalah cermin yang memantulkan hal-hal yang tampak kecil namun sangat nyata dalam banyak keluarga Vietnam. Dalam budaya Asia Timur, "memberikan contoh" adalah kualitas yang sangat dihargai. Namun terkadang, orang dewasa lupa untuk bertanya apakah anak tersebut siap memikul dan menahan tekanan "kakak tertua harus baik", "kakak tertua harus menjaga adik-adiknya", "kakak tertua harus mengerti". Karena "kakak tertua" juga hanyalah seorang anak yang berusaha menjadi dewasa, berusaha keras untuk diakui. Namun jauh di lubuk hati, mereka masih rindu untuk tumbuh besar dalam pelukan orang tua mereka.

Sebagai orang tua, semua orang ingin anak-anak mereka menjadi orang baik, tetapi terkadang kita lupa memikirkan bagaimana cara mendidik mereka menjalani masa kanak-kanak yang sesungguhnya. Ketika anak-anak didengarkan, diajak berbagi, dan dipahami, kasih sayang itu menjadi "cermin" paling terang yang dapat mereka tiru.

Sumber: https://phunuvietnam.vn/ap-luc-cua-nhung-dua-tre-lon-len-trong-vai-nguoi-lam-guong-20251126185926564.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Cerah setelah badai dan banjir, desa krisan Tet di Gia Lai berharap tidak akan ada pemadaman listrik untuk menyelamatkan tanaman.
Ibu kota aprikot kuning di wilayah Tengah mengalami kerugian besar setelah bencana alam ganda
Kedai kopi Hanoi bikin heboh dengan suasana Natal ala Eropa
Kedai kopi Dalat mengalami peningkatan pelanggan sebesar 300% karena pemiliknya berperan dalam film 'silat'

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Melestarikan landmark, menghormati batas - Rasa kedaulatan dalam setiap langkah

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk