Juara kedua Thu Mai merupakan juara kedua pertama Vietnam setelah penyatuan.
Pemakaman akan dilaksanakan pada pukul 1:00 siang tanggal 23 Februari di rumah duka Rumah Sakit 354, No. 13 Doi Nhan, Vinh Phuc , Ba Dinh, Hanoi.
Upacara peringatan dan pemakaman pukul 14.15 di hari yang sama, kremasi di Krematorium Hoan Vu, Hanoi .
Thu Mai merupakan runner-up kontes Miss Vietnam yang diadakan pada tahun 1988 di Youth Cultural House, Hanoi.
Ini adalah kontes kecantikan nasional pertama setelah penyatuan kembali Vietnam, yang diprakarsai oleh surat kabar Tien Phong .
Pada waktu itu, kontes tersebut disebut "Nona Tien Phong Surat Kabar Nasional" yang diadakan setiap dua tahun.
Ada 90 kontestan cantik yang mendaftar untuk kontes tersebut. Tahun itu, panitia penyelenggara memilih Nona Bui Bich Phuong dan satu-satunya juara kedua adalah Thu Mai.
Pemenang kontes menerima sepeda Mifa dari Jerman Timur Sosialis, yang nilainya setara dengan 4 tael emas pada saat itu, dan sebuah mahkota.
Nona Bui Bich Phuong (yang memakai mahkota), runner-up Thu Mai (kedua dari kiri) dan kontestan lainnya dalam 10 besar Kontes Kecantikan Putri Nasional Tien Phong Newspaper 1988 - Foto: DOKUMEN
Masa muda yang cantik, dedikasi
Nona Bui Bich Phuong baru saja mendengar kabar duka tentang juara kedua, Thu Mai, pagi ini (20 Februari). "Seluruh tubuh saya masih merinding karena saya tidak percaya dan tidak berani percaya bahwa Mai telah tiada," ujarnya.
Dia baru saja mengirimkan obituari kepada dua jurnalis Duong Ky Anh dan Le Xuan Son untuk mengatur delegasi untuk mengunjungi runner-up Thu Mai.
Berbagi dengan Tuoi Tre Online, si cantik Bich Phuong mengatakan bahwa setelah kontes tahun 1988, dia dan Thu Mai masih sesekali bertemu di beberapa acara yang diselenggarakan oleh surat kabar Tien Phong atau Persatuan Pemuda Pusat.
"Di zaman kami, Nona Thu Mai memiliki kecantikan yang sangat berbeda. Ia tinggi, cantik, dan berwajah Barat. Matanya cokelat tua, jernih, dan menawan. Ia juga memiliki senyum yang menawan, rambutnya agak cokelat dan keriting. Pada masa itu, memiliki beberapa bintik di wajah seseorang dianggap modis. Nona Mai memiliki semuanya," ujarnya.
Mendengar berita meninggalnya Thu Mai, Nona Bui Bich Phuong tiba-tiba teringat saat-saat terindah masa muda mereka yang cemerlang.
Ia berkata: “Bisa dibilang ini adalah kompetisi yang unik. Kompetisi ini tidak pernah terjadi lagi setelahnya. Tentunya tidak ada yang bisa membayangkannya sekarang, karena pada saat itu, negara masih mengalami banyak kesulitan dan kekurangan, tetapi sungguh menggembirakan dan menggembirakan.”
Menurut Bich Phuong, kontes tersebut diselenggarakan oleh Persatuan Pemuda Pusat, dan surat kabar Tien Phong bertindak sebagai unit pelaksana. Saat itu, belum ada sponsor/unit. Media yang tersedia terbatas.
Namun, kontes tersebut memiliki daya tarik dan resonansi yang luar biasa. Orang-orang mendengarnya di mana-mana. Acara tersebut tidak menjual tiket, hanya undangan yang dibagikan.
Para kontestan tahun itu harus tiba 4-5 jam sebelum penonton. Namun, ketika mobil yang membawa para wanita cantik tiba, penonton sudah memadati depan Rumah Budaya Remaja.
Karena perlombaan tidak disiarkan secara langsung, para penonton datang berbondong-bondong hingga merobohkan pagar luar rumah budaya.
"Saat itu, kami semua mahasiswa dan anggota Persatuan Pemuda. Kami semua memakai sandal jepit, baju rumahan, dan tidak ada yang memakai riasan. Tidak ada yang mengira ini kontes kecantikan seperti nanti."
Karena menganggapnya sebagai kegiatan budaya, Persatuan Pemuda Pusat meminta pendaftaran untuk berpartisipasi. Semua orang ingin datang untuk berkontribusi, untuk "memamerkan" keindahan tanah kelahiran mereka," kenang Nona Bich Phuong.
“Bukan hanya bagi saya, tapi juga bagi Ibu Thu Mai, kontes tahun itu adalah kenangan masa muda yang paling indah,” ungkapnya.
Juara kedua, Thu Mai, lahir pada tahun 1970 dan belajar piano di Sekolah Seni Militer. Ia adalah putri dari aktris panggung Thuy Chi.
Setelah menjadi runner-up, kehidupan Thu Mai cukup privat dan sederhana. Ia tidak terjun ke dunia hiburan, melainkan menjadi guru piano dan organ untuk anak-anak.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)