Perdana Menteri Pham Minh Chinh menerima Sekretaris Jenderal OECD di Davos.

Perdana Menteri meminta OECD untuk mempertimbangkan aksesi awal Vietnam, dengan menyatakan bahwa Vietnam akan sepenuhnya memenuhi prosedur, standar, dan persyaratan untuk bergabung dengan OECD dan berintegrasi lebih dalam ke dalam ekonomi global.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Mathias Cormann. (Foto: Duong Giang/VNA)

Dalam rangka menghadiri pertemuan tahunan ke-55 Forum Ekonomi Dunia (WEF), pada pagi hari tanggal 22 Januari waktu setempat, di Davos (Swiss), Perdana Menteri Pham Minh Chinh bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Mathias Cormann.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh menyampaikan terima kasih kepada OECD atas persahabatan dan dukungannya kepada Vietnam selama perannya sebagai Ketua Bersama Program Asia Tenggara, serta dalam memerangi COVID-19 dan konsultasi kebijakan selama periode terakhir. Beliau sangat menghargai hubungan kerja sama yang baik antara Vietnam dan OECD; menegaskan bahwa dua Pertemuan Menteri Program Asia Tenggara yang diadakan baru-baru ini di Hanoi telah berkontribusi untuk mempererat hubungan antara OECD dan Asia Tenggara.

Dalam menyampaikan arahan pembangunan strategis Vietnam, Perdana Menteri Pham Minh Chinh menekankan bahwa, berdasarkan pencapaian 40 tahun Doi Moi (Renovasi), Vietnam telah menetapkan tahun 2025 sebagai titik awal era baru - era perjuangan menuju kemakmuran dan menjadi negara maju pada tahun 2045.

Untuk mendorong kerja sama yang lebih substantif dan efektif antara Vietnam dan OECD, Perdana Menteri meminta Sekretaris Jenderal untuk mengarahkan komite-komite khusus OECD untuk berbagi pengalaman, memberikan saran kebijakan, dan mendukung Vietnam dalam meningkatkan daya saingnya, dengan tujuan memenuhi standar tata kelola global OECD; dan untuk membantu Vietnam dalam menyelesaikan dan menerbitkan laporan-laporan ekonomi penting yang akan menjadi referensi bermanfaat untuk merumuskan kebijakan pembangunan jangka panjang Vietnam.

Secara khusus, Perdana Menteri meminta OECD untuk mempertimbangkan aksesi awal Vietnam; untuk memfasilitasi perekrutan pejabat Vietnam untuk bekerja di Sekretariat OECD; dan menyatakan bahwa Vietnam akan sepenuhnya memenuhi prosedur, standar, dan persyaratan untuk bergabung dengan OECD, berintegrasi lebih dalam ke dalam ekonomi global, dan memberikan kontribusi lebih besar kepada komunitas internasional untuk perdamaian, kerja sama, dan pembangunan di seluruh dunia.

Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann menyatakan kegembiraannya atas pertemuannya dengan Perdana Menteri Pham Minh Chinh di Davos dan berterima kasih kepada Perdana Menteri atas ucapan baiknya kepada dirinya secara pribadi dan OECD. Ia juga menyatakan bahwa Vietnam adalah ekonomi yang berkembang dinamis, memainkan peran yang semakin penting di Asia Tenggara – kutub pertumbuhan ekonomi global. Ia menambahkan bahwa OECD ingin memperkuat hubungan kerja sama dengan Vietnam dan siap mendukung Vietnam dalam hal saran kebijakan dan hal-hal lain yang membutuhkan bantuan, termasuk aksesi ke OECD.

Selain itu, Sekretaris Jenderal OECD Cormann juga setuju untuk mendukung partisipasi Vietnam dalam Deklarasi OECD tentang Investasi Internasional dan Perusahaan Multinasional, memperkuat hubungan antara komite khusus OECD dan kementerian serta lembaga Vietnam, serta berkontribusi pada promosi dan peningkatan efektivitas kerja sama antara Vietnam dan OECD di masa mendatang.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh dengan hormat mengundang Bapak Mathias Cormann untuk menghadiri KTT Kemitraan untuk Pertumbuhan Hijau dan Tujuan Global (P4G) ke-4, yang dijadwalkan pada April 2025, dan Pertemuan Menteri UNCTAD ke-16, yang dijadwalkan pada Oktober 2025, di Vietnam. Beliau juga menyatakan bahwa Vietnam akan mengirimkan perwakilan ke Pertemuan Menteri OECD pada Juni 2025 atas undangan OECD, yang menunjukkan apresiasi dan keinginan Vietnam untuk memperkuat kerja sama dengan OECD.

Sumber