
Selama bertahun-tahun, provinsi ini secara konsisten mempertahankan pandangan bahwa pengembangan pariwisata harus didasarkan pada nilai-nilai sumber daya yang berkelanjutan. Mulai dari memperketat pengelolaan kapal wisata di Teluk Ha Long hingga membatasi proyek-proyek yang menimbulkan risiko bagi lingkungan, dan menstandarisasi operasional kawasan dan situs wisata, provinsi ini secara jelas menunjukkan orientasinya terhadap perlindungan warisan budaya di samping eksploitasi. Banyak resor kelas atas di daerah-daerah seperti Bai Chay, Ha Long, Quang Hanh, dan Van Don telah mengadopsi standar internasional tentang penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah plastik, dan daur ulang air limbah domestik. Kampanye komunitas seperti "Pariwisata Bebas Plastik" dan "Bersihkan Pantai" telah menjadi kegiatan rutin di daerah-daerah dengan partisipasi luas dari bisnis, organisasi, dan masyarakat.
Kebijakan pengembangan pariwisata hijau provinsi ini secara bertahap mulai dipraktikkan, dengan banyak produk baru yang jelas muncul dan menjadi sorotan, seperti: pariwisata berbasis komunitas dari kelompok etnis Dao dan Tay di Binh Lieu; pariwisata budaya dan kuliner di Tien Yen; pariwisata pertanian dan pengalaman desa kerajinan di Dong Trieu dan Hai Ha; atau ekowisata dan trekking di Taman Nasional Yen Tu, Danau Yen Lap, dan zona penyangga Teluk Bai Tu Long. Model-model ini tidak hanya menciptakan mata pencaharian yang stabil bagi masyarakat tetapi juga berkontribusi pada pelestarian budaya tradisional, perlindungan lingkungan, dan peningkatan daya saing pariwisata Quang Ninh di pasar internasional.
Bersamaan dengan itu, transformasi digital di sektor pariwisata juga mulai mendapat perhatian. Destinasi wisata secara proaktif menerapkan teknologi digital untuk penjualan tiket, manajemen pemesanan, pembayaran tanpa uang tunai, augmented reality/virtual reality (AR/VR), dan lain-lain, yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan.

Kebijakan dan pendekatan yang disebutkan di atas pada awalnya telah berkontribusi pada peningkatan kualitas destinasi, perluasan ruang wisata, dan penciptaan momentum pertumbuhan baru bagi industri ini. Namun, meskipun memiliki potensi yang luar biasa, pariwisata Quang Ninh masih menghadapi beberapa tantangan yang perlu segera diatasi untuk menuju pembangunan berkelanjutan. Para ahli mencatat bahwa kesenjangan dalam distribusi ruang wisata masih cukup mencolok; sementara Ha Long, Co To, Van Don, dan Yen Tu menarik sebagian besar wisatawan, Binh Lieu, Ba Che, Dam Ha, Hai Ha, dan lain-lain, belum memanfaatkan potensi mereka sepenuhnya. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi kelebihan beban infrastruktur di daerah pusat, terutama selama musim puncak, yang mengakibatkan tekanan signifikan pada lalu lintas, pengelolaan sampah, dan risiko degradasi ekosistem laut.
Tantangan lainnya adalah keunikan produk pariwisata belum benar-benar menonjol. Banyak produk masih terisolasi, kurang kedalaman budaya, dan tidak cukup berbeda dari daerah lain di kawasan tersebut. Selain itu, kapasitas transformasi digital bisnis pariwisata, terutama usaha kecil dan menengah, masih terbatas; kurangnya sumber daya manusia terampil di bidang teknologi, bahasa asing, dan desain produk merupakan hambatan yang perlu segera diatasi.
Dalam konteks ini, para ahli telah memberikan saran-saran penting. Menurut Dr. Nguyen Thi Phuong (Majalah Komunis), Quang Ninh perlu terus meningkatkan mekanisme untuk mendukung investasi di bidang ekowisata, pariwisata berbasis komunitas, dan pariwisata hijau; sekaligus menetapkan standar dan peraturan khusus untuk menilai kualitas produk dan memperkuat pemantauan penegakan perlindungan lingkungan. Transformasi digital harus dianggap sebagai solusi kunci, tidak hanya dalam penerapan teknologi tetapi juga dalam restrukturisasi proses operasional, integrasi data pariwisata, dan pengembangan platform digital untuk membantu wisatawan mengakses informasi, memesan layanan, dan melakukan pembayaran elektronik dengan mudah dan transparan. Teknologi juga perlu diterapkan dalam pemantauan sumber daya, peringatan dini risiko degradasi lingkungan, dan mendukung bisnis dalam berinovasi produk agar sesuai dengan tren pasar.
Dari perspektif promosi, menurut Bapak Ha Van Sieu, Wakil Direktur Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam, provinsi ini perlu memperkuat hubungan regional, bekerja sama dengan bisnis perjalanan besar, organisasi internasional, dan platform digital untuk meningkatkan efektivitas promosi dan memperluas pasar bagi wisatawan berkualitas tinggi. Pameran dan acara pariwisata harus diselenggarakan secara lebih profesional untuk mempromosikan keunggulan, memperkenalkan peluang investasi, dan menegaskan merek pariwisata Quang Ninh yang terkait dengan pertumbuhan hijau. Hal ini tidak hanya akan menarik lebih banyak wisatawan berkualitas tinggi tetapi juga merangsang pembangunan yang sinkron dan harmonis di antara para pemangku kepentingan. Secara khusus, pelestarian nilai-nilai budaya berwujud dan tak berwujud, bersamaan dengan pelestarian identitas tradisional etnis minoritas, sangat penting untuk memperkaya dan mendiversifikasi produk pariwisata, sehingga menegaskan posisi unik pariwisata Quang Ninh di pasar internasional.
Pertumbuhan hijau, pembangunan berkelanjutan, dan diversifikasi produk bukan hanya tren pembangunan yang tak terhindarkan, tetapi juga fondasi untuk meningkatkan daya saing dan memastikan manfaat jangka panjang. Menerapkan solusi komprehensif dan layak yang disesuaikan dengan realitas lokal merupakan syarat utama bagi provinsi untuk mengembangkan model pariwisata modern, efisien, dan bertanggung jawab, yang berkontribusi pada pembangunan sosial ekonomi yang harmonis dan berkelanjutan.
Sumber: https://baoquangninh.vn/phat-trien-du-lich-xanh-ben-vung-va-da-dang-san-pham-3388150.html






Komentar (0)