Tim Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026 setelah dua kekalahan melawan Arab Saudi dan Irak di babak kualifikasi keempat. Hal ini berdampak besar pada moral seluruh tim Indonesia, karena mereka bertekad untuk berpartisipasi dalam turnamen di AS, Kanada, dan Meksiko.

Timnas Indonesia kolaps total usai gagal lolos ke Piala Dunia 2026 (Foto: PSSI).
Menurut ketua delegasi sepak bola Indonesia, Sumardji, seluruh tim Indonesia sangat terpukul setelah kekalahan ini. Ia mengungkapkan kepada pers: "Sekarang bisa dikatakan semuanya telah runtuh. Semangat seluruh tim benar-benar terkuras habis menghadapi hasil pahit ini."
Banyak pemain yang menangis tepat setelah peluit akhir pertandingan melawan Irak berbunyi. Menurut Pak Sumardji, gambaran itu masih menghantuinya hingga kini.
"Semua orang menangis. Kami masih belum bisa bangkit," kata pemimpin kelompok itu.
Di media sosial, para penggemar dan pemain juga berbagi status emosional. Kata-kata penyemangat, menatap masa depan, tampaknya menjadi satu-satunya cara untuk meringankan rasa sakit dari impian Piala Dunia yang hancur.

Pelatih Kluivert berada di bawah banyak tekanan setelah tim Indonesia terpuruk (Foto: Getty).
Banyak orang khawatir akan konsekuensi tak terduga bagi sepak bola Indonesia ketika para pemain naturalisasi tidak lagi bersemangat berkontribusi bagi tim nasional ketika impian Piala Dunia telah pupus. Mereka adalah sekelompok orang yang dikumpulkan dari berbagai belahan dunia dengan tujuan mewujudkan impian Piala Dunia bagi tim nasional nusantara.
Generasi saat ini harus menunggu 5 tahun lagi untuk berkompetisi di Piala Dunia. Itu terlalu lama. Namun, saat ini, sepak bola Indonesia terlalu bergantung pada pemain naturalisasi. Mereka tidak bisa mengabaikan kebijakan ini ketika pemain lokal tidak berkualitas tinggi.
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/thuc-trang-dang-buon-cua-indonesia-sau-khi-mat-ve-du-world-cup-20251013201300970.htm
Komentar (0)