Pesawat amfibi terbesar di dunia milik Tiongkok berhasil melewati uji coba tersulitnya

Pesawat amfibi AG600 Kunlong lulus uji kecepatan lepas landas minimum di Provinsi Shaanxi, Tiongkok barat laut, ungkap Aviation Industry Corporation of China (Avic) pada akhir pekan lalu. Uji coba ini krusial dalam menentukan kecepatan lepas landas dan pendaratan pesawat yang aman.

Pesawat amfibi AG600 Kunlong. (Foto: SCMP)

Avic mengatakan lulusnya uji coba ini memberikan dasar yang kuat bagi uji terbang aman selanjutnya dan sertifikasi keselamatan penerbangan untuk pesawat "perumahan" terbesar di dunia .

"Ini berarti bahwa uji risiko tertinggi untuk pesawat AG600, termasuk uji getaran penerbangan (untuk menunjukkan kekuatan struktural dan stabilitas pesawat terhadap getaran) dan kecepatan manuver minimum di udara, semuanya telah lulus," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

AG600 adalah pesawat amfibi yang dirancang untuk patroli maritim serta operasi pencarian dan penyelamatan. Dengan ukuran yang kurang lebih sama dengan Boeing 737, AG600 adalah pesawat amfibi terbesar di dunia, melampaui ShinMaywa US-2 milik Jepang dan Beriev Be-200 milik Rusia.

Pakar penerbangan Zhang Zhonglin mengatakan bahwa pesawat amfibi kini sebagian besar telah digantikan oleh helikopter dan kapal dalam misi penyelamatan laut, tetapi pesawat amfibi masih sangat berguna dalam beberapa situasi.

Misalnya, di terumbu karang dan pulau-pulau kecil di Laut Cina Selatan tanpa bandara, kemampuan AG600 untuk lepas landas dan mendarat di air memungkinkannya mengangkut orang dan kargo dengan mudah, kata Zhang.

AG600 memiliki panjang 37 meter, sama besarnya dengan Boeing 737, dan lebar sayap 38,8 meter. Pesawat amfibi ini memiliki berat lepas landas maksimum 53,5 ton dan jangkauan terbang kontinu sekitar 4.500 kilometer.

Kepala perancang AG600, Huang Lingcai, mengatakan pesawat ini dapat melaju 10 kali lebih cepat daripada kapal penyelamat. Pesawat ini juga dapat melakukan operasi darurat di ombak setinggi 2 meter dan menyelamatkan 50 orang dalam kesulitan sekaligus.

AG600 juga berperan penting dalam memadamkan kebakaran hutan. Pesawat amfibi raksasa ini dapat memuat 12 ton air dalam 20 detik untuk menyemprot permukaan seluas 4.000 meter persegi dalam satu sesi pemadaman kebakaran.

Video uji coba pesawat amfibi AG600 di air dan darat. (Sumber: SCMP)

AG600 adalah pesawat "amfibi" kedua China setelah SH-5, yang dikembangkan untuk keperluan militer pada tahun 1970-an dan pensiun pada tahun 2015.

Pengembangan AG600 dimulai pada tahun 2014. Prototipe AG600 menyelesaikan penerbangan pertamanya pada tahun 2017, lepas landas dari reservoir untuk pertama kalinya pada tahun 2018, dan terbang di atas laut pada tahun 2020.

Uji terbang pesawat tersebut akan dimulai pada tahun 2024. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pesawat tersebut diperkirakan akan menerima sertifikasi tipe pada akhir tahun ini, menurut Huang.

AG600 mulai diproduksi massal dan dirakit sepenuhnya pada bulan Juli.

Pesawat amfibi ini merupakan perwujudan upaya ambisius Tiongkok untuk menjadi kekuatan utama dalam penerbangan global. AG600 adalah salah satu dari tiga pesawat besar yang dikembangkan Tiongkok sendiri, bersama dengan pesawat angkut strategis Y-20 dan jet berbadan sempit C919—keduanya saat ini sedang beroperasi.

Komentar (0)