SGGPO
Pada tanggal 13 September, Pusat Medis Kota Hoi An (provinsi Quang Nam ) melaporkan hasil awal penyelidikan, pemantauan dan penanganan kasus keracunan makanan setelah memakan roti di sebuah toko di kota tersebut.
Pada siang hari tanggal 13 September, berbicara kepada wartawan SGGP, para pemimpin Kota Hoi An mengatakan bahwa sambil menunggu hasil inspeksi dan pengujian, pihak berwenang telah meminta toko roti tersebut untuk sementara waktu menghentikan operasionalnya. Berdasarkan catatan, toko tersebut telah memasang pengumuman bahwa toko tersebut tutup hari ini, 13 September.
Menurut Pusat Medis Kota Hoi An, pada sore hari tanggal 12 September, Pusat menerima informasi bahwa 5 orang dalam satu keluarga keracunan setelah memakan roti Phuong (Jalan Phan Chau Trinh No. 2B, Distrik Minh An, Kota Hoi An).
Segera setelah itu, Pusat Medis Kota Hoi An membentuk tim investigasi keracunan makanan untuk mengumpulkan informasi awal dan menyelidiki serta menangani kasus tersebut.
Tim inspeksi datang untuk mengambil sampel makanan di fasilitas produksi roti. |
Melalui eksploitasi informasi, tim investigasi awal mencatat bahwa tidak hanya 5 orang di atas yang keracunan karena memakan roti Phuong, tetapi juga banyak orang lain yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Quang Nam dan Da Nang seperti: Rumah Sakit Thai Binh Duong - Hoi An, Hoi An Medical Center, Klinik An Cuong - Hoi An, Rumah Sakit Hoan My Da Nang.
Hingga pukul 18.00 tanggal 12 September, tim mencatat total 31 orang keracunan akibat memakan roti Phuong, yang mana 5 orang dirawat jalan, sisanya dirawat di rumah sakit tersebut di atas.
Sebagian besar pasien menunjukkan gejala demam tinggi, muntah, sakit perut, dan feses encer yang sering dan berkepanjangan. Waktu makan pasien bervariasi, mulai pukul 08.00 pada 11 September hingga pukul 20.00 di hari yang sama. Jarak waktu antara timbulnya gejala dan waktu makan minimal 2 jam, dan maksimal 16 jam (masa inkubasi 2-16 jam). Menurut keterangan korban keracunan, mereka semua makan roti Phuong.
Tim investigasi dan pemantauan keracunan makanan mengawasi dan memeriksa fasilitas yang disebutkan di atas. Pada saat pemantauan, tim meminta fasilitas tersebut untuk menyimpan sampel makanan yang relevan dan menyegel serta mengawetkannya sesuai peraturan untuk dikirim ke Dinas Keamanan dan Higiene Pangan provinsi untuk diuji guna menentukan penyebab keracunan makanan.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)