Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), asteroid berukuran sekitar 70 cm itu ditemukan sekitar 12 jam sebelum muncul di langit. Asteroid ini memasuki atmosfer pada pukul 01.15 tanggal 4 November (waktu setempat).
"Berkat pengamatan para astronom di seluruh dunia , sistem peringatan kami mampu memprediksi dampak ini dengan akurasi +/- 10 detik," kata ESA dalam sebuah pernyataan.
Asteroid menerangi langit Yakutia, timur jauh Rusia. (Foto: Reuters)
Layanan darurat Yakutia mengatakan wilayah tersebut disiagakan saat asteroid mendekat, tetapi tidak ada kerusakan yang dilaporkan setelah jatuh.
"Warga di distrik Olekminsk dan Lensk mungkin akan mengamati ekor seperti komet dan kilatan petir di malam hari," kata badan tersebut.
"Asteroid itu kecil, tetapi terlihat dari jarak ratusan kilometer dan akan sangat spektakuler," kata astronom Alan Fitzsimmons dari Universitas Queen di Belfast, Irlandia Utara.
Asteroid adalah benda berbatu yang mengorbit Matahari, tidak memiliki atmosfer, dan terlalu kecil untuk disebut planet.
Asteroid dekat Bumi adalah benda langit yang berjarak kurang dari 44 juta kilometer dari orbit Bumi. NASA memperkirakan terdapat lebih dari 1.100.000 asteroid di tata surya, termasuk hampir 35.000 asteroid dekat Bumi. Ukuran sebagian besar asteroid berkisar antara 10 meter hingga 529 kilometer.
Dengan kemajuan teknologi dalam pelacakan dan studi asteroid, badan antariksa internasional semakin menyempurnakan kemampuan mereka untuk melindungi Bumi dari potensi ancaman dari luar angkasa. Hal ini merupakan kontribusi penting untuk mempersiapkan keadaan darurat di masa mendatang, jika ada objek yang benar-benar mengancam Bumi.
Menurut ilmuwan NASA, Bumi tidak akan menghadapi bahaya apa pun dari tabrakan asteroid yang mengancam keberadaan manusia setidaknya selama 100 tahun ke depan.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)