(CLO) Bapak Le Hoang Chau, Ketua Asosiasi Real Estat Kota Ho Chi Minh (HoREA) sangat mengapresiasi Resolusi tentang uji coba pelaksanaan proyek perumahan komersial melalui perjanjian penerimaan hak penggunaan tanah atau kepemilikan hak penggunaan tanah.
Pada sidang ke-8, Majelis Nasional mengeluarkan Resolusi tentang uji coba pelaksanaan proyek perumahan komersial melalui perjanjian penerimaan hak guna tanah atau kepemilikan hak guna tanah.
Mengenai masalah ini, Tn. Le Hoang Chau, Ketua Asosiasi Real Estat Kota Ho Chi Minh (HoREA) mengatakan bahwa ini adalah kabar baik bagi investor real estat.
Resolusi tentang uji coba pelaksanaan proyek perumahan komersial melalui perjanjian penerimaan hak guna lahan atau kepemilikan hak guna lahan sangat diapresiasi oleh banyak pakar. (Foto: TTX)
Namun, Bapak Chau mencatat: Investor dan investor real estat masih harus menunggu hingga 1 April 2025, setelah Pemerintah mengeluarkan Keputusan yang merinci dan memandu pelaksanaan "Resolusi Percontohan" Majelis Nasional.
Setelah itu, investor harus tetap menunggu Dewan Rakyat dan Komite Rakyat di tingkat provinsi untuk menetapkan daftar "proyek percontohan" bagi bidang tanah yang telah disetujui untuk menerima hak guna tanah atau yang telah memiliki hak guna tanah untuk melaksanakan proyek perumahan komersial di wilayah tersebut.
Selama ini, Bapak Chau memberikan saran kepada korporasi dan perusahaan real estate agar mempersiapkan secara matang profil kapasitas korporasi dan dokumen legal tanah yang dimilikinya, atau dokumen lokasi tanah yang hendak diajukan korporasi untuk dinegosiasikan penerimaan hak guna tanah.
“Lahan-lahan ini harus sesuai dengan perencanaan tata guna lahan, perencanaan tata kota, konstruksi, program, dan rencana pembangunan perumahan setempat agar dapat dipertimbangkan untuk proyek perumahan komersial agar memenuhi syarat untuk mendaftar dan berpartisipasi dalam proyek percontohan sesuai dengan peraturan Komite Rakyat Provinsi,” ujar Bapak Chau.
Diketahui, terkait syarat-syarat penyelenggaraan proyek perumahan komersial melalui perjanjian hak guna tanah atau perjanjian pemilikan hak atas tanah, dalam Keputusan ini secara tegas disebutkan bahwa badan usaha properti dapat melaksanakan proyek perumahan komersial melalui perjanjian hak guna tanah atau perjanjian pemilikan hak atas tanah yang telah berubah peruntukannya menjadi satu atau lebih jenis tanah: tanah pertanian ; tanah bukan pertanian yang bukan tanah tempat tinggal; tanah tempat tinggal dan tanah lain yang sebidang tanah dalam hal perjanjian hak guna tanah.
Pelaksanaan proyek percontohan perumahan komersial melalui perjanjian pemberian hak guna tanah atau perjanjian pemberian hak guna tanah harus memenuhi kriteria sebagai berikut: Dilaksanakan di kawasan perkotaan, kawasan yang direncanakan untuk pengembangan perkotaan dan tidak melebihi 30% dari tambahan luas lahan hunian pada masa perencanaan (dibandingkan dengan status pemanfaatan lahan hunian saat ini) sesuai dengan rencana tata ruang dan zonasi tanah yang telah disetujui dalam perencanaan provinsi untuk periode 2021-2030. Tidak termasuk dalam proyek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 Ayat 4 Undang-Undang Pertanahan.
Untuk perkara pada Poin a, Klausul 1, Pasal 1 Resolusi ini, tanah untuk pelaksanaan proyek tidak boleh tercantum dalam daftar pekerjaan dan proyek yang memerlukan pemulihan tanah yang telah disetujui oleh Dewan Rakyat Provinsi sebagaimana ditentukan dalam Klausul 5, Pasal 72 Undang-Undang Pertanahan.
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/tin-mung-doi-voi-thi-truong-bat-dong-san-nhung-van-phai-cho-post323708.html
Komentar (0)