Angka-angka dari laporan FIFPRO menunjukkan perbedaan waktu bermain yang mencengangkan antargenerasi pemain. Di usia 18 tahun, Yamal memainkan lebih dari 130 pertandingan, angka yang jauh melampaui 40 pertandingan yang dimainkan oleh legenda Andres Iniesta dan 60 pertandingan yang dimainkan oleh Gavi di usia yang sama.
Kecemasan
Anggota panel performa pemain FIFPRO, Darren Burgess, menyebut situasi ini "mengkhawatirkan". Dengan lebih dari 130 pertandingan yang telah dimainkannya pada usia 18 tahun, bintang Barcelona dan Spanyol ini menghadapi jadwal yang sangat padat, hampir tiga kali lipat dari Iniesta di usia yang sama.
Bahkan Gavi, bintang muda yang usianya hanya beberapa tahun lebih tua dari Yamal, baru bermain 60 pertandingan saat ia berusia 18 tahun. Lonjakan ini mencerminkan tren yang mengkhawatirkan dalam sepak bola modern: pemain muda dipaksa masuk ke dalam siklus persaingan yang tak henti-hentinya.
Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap kelebihan pemain muda seperti Yamal. Pertama, perluasan kompetisi klub dan tim nasional. Turnamen seperti Liga Champions UEFA, kejuaraan nasional, piala nasional, dan turnamen pemuda internasional telah menciptakan jadwal pertandingan yang padat.
Selain itu, turnamen baru seperti Piala Dunia Antarklub FIFA atau kualifikasi Piala Dunia yang diperpanjang juga meningkatkan jumlah pertandingan yang harus diikuti oleh pemain muda. Perkembangan sepak bola modern juga mempercepat proses debut bakat-bakat muda.
Dengan analisis data dan sistem pelatihan yang canggih, klub-klub besar seperti Barcelona dapat menemukan dan membawa pemain seperti Yamal ke tim utama jauh lebih awal dari sebelumnya.
Artinya, para pemain muda menghadapi tekanan bermain di level tertinggi sejak usia dini, ketika tubuh dan pikiran mereka masih berkembang. Faktor komersial juga berperan besar.
![]() |
Cedera Yamal menjadi kontroversi akhir-akhir ini. |
Pemain muda seperti Yamal tidak hanya berbakat di lapangan, tetapi juga merupakan "aset" komersial bagi klub dan sponsor mereka. Tampil terus-menerus dalam pertandingan meningkatkan nilai merek mereka, tetapi juga membuat mereka berisiko mengalami kelelahan.
Konsekuensi
Bermain terlalu banyak di usia muda seperti di Yamal dapat berakibat serius. Secara fisik, pemain muda menghadapi risiko cedera yang lebih tinggi karena tubuh mereka yang belum matang.
Cedera yang berkepanjangan, terutama pada sendi dan otot, dapat berdampak jangka panjang pada karier mereka. Gavi, misalnya, sempat absen cukup lama karena cedera ligamen anterior cruciatum (ACL), yang mungkin sebagian berkaitan dengan jadwal yang padat.
Secara mental, tekanan kompetisi yang konstan, ekspektasi penggemar, dan sorotan media yang intens dapat menyebabkan stres psikologis atau kelelahan. Studi FIFPRO menunjukkan bahwa pemain muda sering kali kesulitan menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadi mereka, yang mengakibatkan risiko depresi atau hilangnya motivasi.
Lebih lanjut, bermain terlalu banyak di awal karier seorang pemain dapat memperpendek umurnya. Yamal mungkin tidak akan memiliki umur yang sama jika ia terus bermain dengan kecepatannya saat ini.
Memang, perselisihan baru-baru ini antara Barcelona dan tim nasional Spanyol menunjukkan banyak hal tentang masalah ini. Pada bulan September, cedera Yamal memicu perselisihan antara pelatih Hansi Flick dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).
Semuanya dimulai ketika pelatih Spanyol tetap memutuskan untuk menggunakan Yamal dalam dua pertandingan berturut-turut melawan Bulgaria dan Türkiye, meskipun pemain tersebut merasa tidak nyaman.
Setelah pelatih Luis de la Fuente memanggil Yamal ke tim nasional Spanyol untuk FIFA Days pada bulan Oktober, Barcelona harus mengumumkan bahwa pemain tersebut akan absen selama sekitar 3 minggu karena cedera kemaluan yang kambuh, sebagai kritik terselubung terhadap "La Roja".
Situasi Yamal yang mengkhawatirkan, sebagaimana diuraikan dalam laporan FIFPRO, bukan hanya masalahnya sendiri tetapi juga mencerminkan tren yang lebih besar dalam sepak bola modern.
Tanpa intervensi tepat waktu dari organisasi sepak bola, klub, dan masyarakat, talenta seperti Yamal bisa membayar harga mahal dalam hal kesehatan dan karier.
Sumber: https://znews.vn/tinh-trang-bao-dong-cua-yamal-post1592098.html
Komentar (0)