Seruan ini muncul di tengah ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara Tiongkok dan Amerika Serikat, serta ketidaksetujuan Beijing dengan sekutu Washington, Jepang. Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi memicu reaksi keras dari Tiongkok bulan ini ketika ia mengatakan bahwa setiap serangan Tiongkok terhadap Taiwan dapat memicu respons militer dari Jepang.
"Tiongkok dan Amerika Serikat berjuang berdampingan melawan fasisme dan militerisme, dan kini harus bekerja sama untuk mengamankan hasil Perang Dunia II," ujar Xi, seperti dikutip kantor berita Xinhua Tiongkok, seraya menambahkan bahwa "Kembalinya Taiwan ke Tiongkok merupakan bagian tak terpisahkan dari tatanan internasional pascaperang."

Tn. Trump tidak menyebutkan Taiwan dalam unggahan Truth Social tentang panggilan teleponnya dengan presiden China, tetapi mengatakan ia menyentuh berbagai topik, termasuk Ukraina, fentanil, dan produk pertanian Amerika.
"Hubungan kami dengan Tiongkok sangat kuat! Panggilan telepon ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan kami yang sangat sukses di Korea Selatan tiga minggu lalu. Sejak itu, kedua belah pihak telah mencapai kemajuan substansial dalam menjaga agar perjanjian tetap terkini dan akurat," ujar Trump.
Presiden AS mengatakan dia telah menerima undangan presiden China untuk mengunjungi Beijing pada bulan April dan telah mengundang Xi Jinping untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke AS akhir tahun ini.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan kepada wartawan bahwa panggilan telepon dengan Xi Jinping berfokus pada perdagangan dan berlangsung sekitar satu jam. "Kami senang dengan apa yang kami lihat dari pihak Tiongkok dan mereka merasakan hal yang sama," kata Leavitt.
Setelah berbulan-bulan ketegangan perdagangan yang dipicu oleh tarif AS, Xi dan Trump mencapai kesepakatan kerangka kerja di Korea Selatan pada 30 Oktober. Washington setuju untuk tidak mengenakan tarif 100% pada impor dari Tiongkok, dan Tiongkok akan menangguhkan rezim perizinan ekspornya untuk mineral tanah jarang dan magnet utama.
Xi mengatakan hubungan Tiongkok-AS telah stabil dan membaik sejak pertemuan tersebut. "Fakta sekali lagi menunjukkan bahwa kerja sama menguntungkan kedua belah pihak, sementara konfrontasi merugikan kedua belah pihak," ujarnya kepada mitranya dari AS. Xi juga menegaskan kembali bahwa Tiongkok mendukung semua upaya perdamaian di Ukraina.
Sumber: https://congluan.vn/tong-thong-my-ca-ngoi-moi-quan-he-cuc-ky-ben-chat-voi-trung-quoc-10319118.html






Komentar (0)